Ia menambahkan, potensi sorgum sangat besar karena seluruh bagiannya bermanfaat: biji untuk pengganti beras/tepung, batang untuk bioetanol/biomassa, dan akar untuk pupuk.
Mengatasi Pemasaran dengan Contract Farming
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Jabar, Dadan Hidayat, menjelaskan bahwa untuk mengatasi kendala klasik pemasaran, dukungan PTDI sangat diperlukan sebagai perantara mendatangkan off-taker (pihak pembeli).
“Kalau petani siap menanam, harus ada pihak yang membeli. Karena itu kami arahkan kontrak farming dengan off-taker supaya saling menguntungkan,” kata Dadan.
Baca Juga:Kendali Inflasi Pangan, Pemkab Cirebon Gelar GPM Rutin Jamin Harga Pokok Terjangkau WargaTransformasi Pertanian di Indramayu: Sinergi Energi dan Pangan
Pemprov Jabar juga akan membantu petani dengan membentuk kelompok-kelompok tani sorgum agar hasilnya terserap.
Jabar sendiri menargetkan penanaman sorgum seluas 148 hektare pada tahun 2025 dengan fokus pengembangan diarahkan pada diversifikasi pangan.(*)