Jabar Tanam Sorgum 5.000 Ha, Gandeng PTDI Siapkan Mesin Ganti Beras

Sorgum-shorgum
Pemprov Jabar meluncurkan program strategis dengan menanam sorgum di lahan seluas 5.000 ha. Foto: Pixabay.com

​CIREBONINSIDER.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meluncurkan program strategis pengembangan komoditas sorgum dengan target ambisius: menanam di lahan seluas 5.000 hektare.

Program besar ini menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada beras, didukung penuh oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang akan memasok teknologi hilirisasi.

​Wakil Gubernur Erwan Setiawan, di Cirebon, Jumat, 3 Oktober 2025, menjelaskan penanaman perdana sorgum hasil kolaborasi lintas sektoral ini dimulai di lahan milik Pemprov Jabar seluas dua hektare di Kecamatan Plumbon, Cirebon.

Baca Juga:Kendali Inflasi Pangan, Pemkab Cirebon Gelar GPM Rutin Jamin Harga Pokok Terjangkau WargaTransformasi Pertanian di Indramayu: Sinergi Energi dan Pangan

​Menurut Erwan, sorgum adalah inovasi pangan yang sangat efektif. Karena hanya perlu ditanam sekali dalam setahun, namun dapat dipanen hingga tiga kali.

​“Sorgum ini adalah inovasi untuk mengganti beras. Ini lebih efektif karena satu kali tanam bisa tiga kali panen,” kata Erwan.

​Dukungan Kementan dan Ekspansi Lahan 5.000 Hektare

​Erwan memastikan pengembangan sorgum di Jabar akan diperluas secara masif. Kementan telah menyiapkan 5.000 hektare lahan yang akan memanfaatkan lahan-lahan aset provinsi dan kabupaten/kota yang selama ini tidak produktif.

​Lahan di Jabar yang sudah ditetapkan berada di beberapa kabupaten, yakni seperti 8 hektare di Cirebon, 20 hektare di Majalengka, 50 hektare di Garut, serta sebagian di Kabupaten Sukabumi. Selanjutnya, penanaman akan diperluas ke Indramayu dan Subang.

​”Ini program strategis. Kita manfaatkan lahan-lahan tidak produktif agar bisa menghasilkan. Kalau berjalan, ketahanan pangan nasional bisa terwujud tanpa bergantung pada impor beras maupun palawija,” tegasnya.

​PTDI Kontribusi Mesin Hilirisasi dan Nilai Ekonomi Tinggi

​Kolaborasi ini menjadi kuat karena dukungan teknologi dari PTDI. Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menyampaikan bahwa perusahaannya tidak hanya berkontribusi pada penyediaan bibit, tetapi juga pada proses hilirisasi pascapanen. Khususnya melalui penyediaan prototipe mesin pengolahan sorgum.

​”Kami sudah menyiapkan prototipe mesin pengolahan sorgum yang diharapkan dapat digunakan saat panen perdana nantinya. Kehadiran inovasi mesin ini bisa memberikan nilai tambah dari sorgum tersebut, baik untuk market lokal dan harus bisa penetrasi ke ekspor,” tutur Gita.

0 Komentar