Ekonomi Digital Ciayumajakuning Melesat: Transaksi QRIS Tembus Rp5,5 Triliun di Agustus 2025

QRIS
Ilustrasi pembayaran dengan QRIS. Foto: Istimewa.

CIREBONINSIDER.COM- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon mencatat lonjakan masif dalam adopsi sistem pembayaran digital di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Hingga Agustus 2025, nilai transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di daerah ini sukses menembus angka impresif Rp5,5 triliun.

Data tersebut didorong oleh tingginya frekuensi penggunaan, dengan total volume transaksi secara agregat mencapai 50,9 juta transaksi.

Meroketnya Adopsi dan Peran Merchant Lokal

Baca Juga:MELEJIT! Investasi Kawasan Berikat Ciayumajakuning Tembus Rp20 T, Serap 112 Ribu PekerjaOptimisme Pasar Modal Melonjak, Transaksi Saham di Ciayumajakuning Tembus Rp2,39 Triliun

Kepala Unit Sistem Pembayaran KPw BI Cirebon, Wayan Sri Widhiastuti, mengungkapkan data monumental ini di Cirebon pada Rabu (1/10/2025).

“Transaksi QRIS secara agregat di Ciayumajakuning mencapai 50,9 juta transaksi dengan nominal Rp5,5 triliun,” kata Wayan.

Menurutnya, pencapaian luar biasa ini sejalan dengan upaya agresif BI Cirebon dalam memperluas digitalisasi sistem pembayaran di tingkat daerah.

Tren positif ini juga ditopang oleh ekosistem penyedia layanan yang kian meluas.

Wayan menyebutkan, jumlah merchant QRIS di wilayah kerjanya saat ini telah tercatat sebanyak 796.499 unit, tersebar mulai dari pedagang kecil hingga layanan jasa di Cirebon dan sekitarnya.

Konteks Regional dan Nasional: Jawa Barat Mendominasi

Pertumbuhan di Ciayumajakuning turut berkontribusi pada posisi kuat Jawa Barat dalam peta digitalisasi nasional.

Meski data pengguna QRIS di Ciayumajumajakuning secara rinci tidak tersedia, tren nasional menunjukkan perkembangan signifikan.

Baca Juga:Jabar Bikin Terobosan, Siap Laksanakan Pilkades DigitalIni Dia Delapan Program Paket Ekonomi 2025, Salah Satunya Magang bagi Lulusan Perguruan Tinggi

Berdasarkan data BI, jumlah pengguna QRIS secara nasional per Agustus 2025 sudah mencapai 57,6 juta pengguna.

Sementara itu, Jawa Barat mencatatkan sekitar 12,7 juta pengguna, tumbuh sekitar 9 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Jumlah pengguna QRIS di Jawa Barat mengalami pertumbuhan sekitar 9 persen,” ujar Wayan, menegaskan bahwa kemudahan dan kecepatan QRIS menjadi faktor kunci adopsi.

Mendukung Inklusi dan UMKM Lokal

Sejak diluncurkan pada tahun 2019, QRIS telah menjadi kanal pembayaran yang esensial, khususnya pada sektor perdagangan dan jasa.

Kemudahan yang ditawarkan QRIS tidak hanya mempermudah transaksi masyarakat, tetapi juga secara langsung memperluas akses keuangan digital bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

0 Komentar