​Studi Kasus: PT Long Rich Target Serap 35.000 Pekerja
​Keberhasilan ini dicontohkan oleh PT Long Rich Indonesia di Cirebon, produsen alas kaki internasional.
​Direktur Ekspor Impor PT Long Rich Indonesia, John, menyebut fasilitas kawasan berikat menjadi kunci efisiensi produksi sekaligus motor penggerak ekonomi daerah karena turut menghidupkan rantai pasok lokal.
​”Berkat dukungan fasilitas kawasan berikat, perusahaan kami mendapatkan tambahan investasi senilai Rp425,47 miliar,” ungkap John.
Baca Juga:Investasi Rp1,8 Triliun Mengalir ke Kuningan, Pabrik Sepatu Bakal Serap 7.000 Tenaga KerjaLucky Hakim Pastikan Rekrutmen Tenaga Kerja Pabrik Sepatu di Krangkeng Indramayu Prioritaskan Warga Lokal
​Perusahaan ini menargetkan ekspor 32 juta pasang alas kaki senilai $360 juta pada 2025. Dari sisi serapan kerja, ditargetkan meningkat hingga 35.000 orang di akhir 2025.
​Pengawasan Ketat dengan IT Inventory Terintegrasi
​Meskipun diberikan fasilitas fiskal, Bea Cukai dan DJBC memastikan pengawasan tetap optimal. Hal ini dilakukan melalui manajemen risiko, audit kepabeanan, sistem IT Inventory terintegrasi, dan pemantauan CCTV online untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas.
​Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB), Iwa Koswara, menegaskan bahwa perusahaan penerima fasilitas wajib memenuhi standar ketat.
​”Keberadaan perusahaan sektor alas kaki di Cirebon telah membuktikan kawasan berikat mampu mendorong efisiensi sekaligus memberi kepastian usaha bagi industri ekspor. Model pengawasan yang akuntabel ini dapat menjadi contoh nyata,” pungkas Iwa.(*)