CIREBONINSIDER.COM– Pemkab Cirebon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) secara agresif menggencarkan Program Pengawasan Menelan Obat (PMO) sebagai strategi utama untuk menekan angka kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayahnya.
Langkah ini diambil untuk mengatasi kendala krusial, yaitu tingginya pasien yang berhenti berobat sebelum tuntas.
Dinkes Kabupaten Cirebon menegaskan bahwa PMO dinilai sangat efektif mendorong kepatuhan pasien agar menjalani terapi TBC hingga selesai.
Terapi TBC dikenal membutuhkan waktu yang panjang dan konsistensi tinggi.
Baca Juga:Disetujui, Cirebon Timur Kini Calon Kabupaten Baru di Jawa BaratDishub Kabupaten Cirebon Targetkan PAD Parkir Rp1,6 Miliar, Tertibkan Juru Parkir Liar
“Salah satu kendala utama penanganan TBC adalah banyaknya pasien yang menghentikan pengobatan sebelum waktunya,” ujar Ketua Tim Kerja P2PM Dinkes Kabupaten Cirebon, Subhan, di Cirebon, Jumat (27/9/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan pengobatan TBC sangat bergantung pada kepatuhan pasien minum obat.
Oleh karena itu, Dinkes Kabupaten Cirebon memperkuat pendampingan secara intensif melalui program PMO.
Pendampingan Individu dan Risiko Resistensi Obat
Melalui PMO, setiap pasien TBC kini didampingi secara langsung oleh tenaga kesehatan maupun kader desa yang bertugas memastikan obat dikonsumsi tepat waktu dan sesuai jadwal.
“Pendekatan ini tidak hanya memastikan obat diminum, tapi juga membantu pasien memahami risiko resistensi obat bila terapi dihentikan di tengah jalan,” tegas Subhan.
Resistensi obat terjadi ketika kuman TBC menjadi kebal terhadap obat akibat pengobatan yang tidak tuntas, yang pada akhirnya membuat TBC jauh lebih sulit disembuhkan dan berpotensi menular.
Selain fokus pada pendampingan individu, Dinkes juga memperluas sosialisasi dan edukasi hingga ke tingkat desa.
Baca Juga:Kabupaten Cirebon Jadi Lokasi Visitasi Kepemimpinan Nasional PKN Tingkat II 2025Kabupaten Cirebon Raih Predikat KLA Kategori Pratama 2025
Upaya ini bertujuan untuk mengurangi stigma negatif terhadap penderita serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penyembuhan TBC secara tuntas.
Tren Penurunan Kasus Positif, Namun Kewaspadaan Tetap Tinggi
Data Dinkes Kabupaten Cirebon mencatat bahwa hingga awal September 2025, 5.775 kasus TBC telah terkonfirmasi.
Namun, berdasarkan hasil estimasi, total penderita TBC di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon diperkirakan mencapai 10.327 orang.
Subhan mencatat adanya tren penurunan kasus positif dibandingkan tahun 2024, di mana kasus TBC tercatat mencapai 9.953.
Meskipun menunjukkan hasil yang positif, ia mengingatkan agar kewaspadaan tidak boleh kendur.