CIREBONINSIDER.COM – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Jawa Barat, meluncurkan inovasi strategis untuk menekan angka pengangguran.
Mulai tahun ini, bursa kerja atau “job fair” konvensional akan digantikan sepenuhnya oleh sistem daring (online). Langkah ini dinilai lebih efektif dan efisien dalam menghubungkan para pencari kerja dengan peluang yang tersedia.
Efisiensi dan Jangkauan Lebih Luas
Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Muksin, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mengatasi keterbatasan yang sering terjadi pada job fair fisik.
Baca Juga:Pemkab Garut Siapkan 1.000 Beasiswa Kuliah, Wujud Nyata Janji PolitikGarut Mulai Perbaikan Gedung DPRD Usai Aksi Massa
“Untuk tahun sekarang mungkin ‘job fair’-nya itu akan diarahkan ke ‘job fair’ sistem online menggunakan aplikasi,” ujarnya kepada awak media di Garut.
Sistem daring ini menawarkan kemudahan bagi masyarakat. Karena mereka dapat mengakses berbagai lowongan pekerjaan tanpa harus datang dan berkerumun.
“Para pelamar tinggal mengaksesnya menggunakan ‘smartphone’,” tambah Muksin.
Dengan demikian, proses pencarian kerja menjadi lebih fleksibel dan dapat dijangkau oleh lebih banyak orang, bahkan dari daerah terpencil di Garut.
Aplikasi Siap Kerja dan Garut Hebat Jadi Senjata Utama
Dalam pelaksanaannya, Disnakertrans Garut mengandalkan dua aplikasi utama, yaitu Siap Kerja dan Garut Hebat. Kedua platform ini berfungsi sebagai portal informasi lowongan kerja dari berbagai sektor.
Muksin berharap, aplikasi ini bisa menjadi solusi bagi ribuan pencari kerja di Garut. ”Kita coba arahkan, kita meramu agar lebih efektif, dan efisien,” kata Muksin.
Selain itu, sistem online ini juga memungkinkan Disnakertrans untuk melacak (tracking) jumlah pelamar yang benar-benar diterima kerja, sesuatu yang sulit dilakukan pada job fair konvensional.
Target 20 Ribu Penyerapan Tenaga Kerja di 2025
Langkah inovatif ini sejalan dengan target ambisius Disnakertrans Garut. Pada tahun 2025, ditargetkan sebanyak 20 ribu warga Garut dapat terserap ke sektor formal dan informal. Hal ini krusial mengingat angka pengangguran di Garut masih tergolong tinggi.
Baca Juga:DPRD Garut Siapkan Anggaran Khusus untuk Bantuan Hukum Masyarakat MiskinPesta Rakyat Rangkaian Pernikahan Putra KDM di Garut Berakhir Ricuh, 3 Orang Meninggal
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Garut mencapai sekitar 100 ribu orang. Angka tersebut termasuk sekitar 60 ribu lulusan SMA/SMK setiap tahunnya yang membutuhkan lapangan kerja baru.
Karena itu, Disnakertrans terus berupaya membuka peluang kerja di berbagai sektor, termasuk industri, UKM, peternakan, pertanian, dan pariwisata.