CIREBONINSIDER.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon secara resmi menerima kedatangan mahasiswa magang dari program Kampus Berdampak STMIK/IKMI Cirebon.
Program ini merupakan penguat dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Harapannya mampu melahirkan talenta muda yang kompeten sekaligus mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mengimplementasikan kebijakan Satu Data Satu Peta.
Acara serah terima mahasiswa magang tersebut berlangsung di Aula Diskominfo Kabupaten Cirebon pada Rabu (24/9/2025).
Baca Juga:Menyongsong Kampung Literasi (dan Budaya) yang MembebaskanKendali Inflasi Pangan, Pemkab Cirebon Gelar GPM Rutin Jamin Harga Pokok Terjangkau Warga
Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program Kampus Berdampak diinisiasi Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
”Kampus Berdampak ini menyasar lima poin utama,” jelas Bambang. “Yaitu pengabdian masyarakat, kewirausahaan dan inovasi, magang dan pembelajaran industri, penguatan SDM dan riset, serta transformasi tata kelola perguruan tinggi,” terangnya.
Bambang menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Diskominfo untuk mendukung penuh pelaksanaan magang ini.
”Kami mendukung kegiatan MBKM ini, khususnya dalam mengimplementasikan kebijakan Satu Data Satu Peta Kabupaten Cirebon,” tuturnya, menekankan relevansi program magang dengan kebutuhan daerah.
Program Kampus Berdampak di Diskominfo Kabupaten Cirebon ini direncanakan akan berjalan selama tiga bulan.
Selama periode tersebut, mahasiswa akan terlibat dalam serangkaian kegiatan intensif yang berkaitan langsung dengan tugas pokok Diskominfo, antara lain:
– Pelatihan pengolahan data dan statistik sektoral.- Penyusunan metadata.- Visualisasi dan analisis data.- Pelatihan pengolahan data spasial.
Baca Juga:Bikin Penasaran! ASN Cirebon Gugat UU ASN ke MK, Ini Respons Bijak Bupati ImronIDOLA Wujud Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Jaga Tradisi Keislaman di Kota Cirebon
Mahasiswa yang mengikuti program ini juga akan mendapatkan konversi nilai setara dengan satu semester penuh di perkuliahan.
Lebih lanjut, Bambang Sudaryanto berharap program ini dapat menjadi jembatan antara teori di kampus dan praktik di lapangan.
”Dengan adanya Kampus Berdampak STMIK/IKMI Cirebon, kami berharap program ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata,” ungkap Bambang.
“Tentu, kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa,” pungkasnya.(*)