KUNINGAN, CIREBONINSIDER.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan serius mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk beradaptasi dengan era digital.
Melalui pelatihan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Pemkab menargetkan 300 pelaku UMKM di wilayah tersebut mampu meningkatkan daya saing bisnis mereka.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Kuningan dan KUMPUL – AI Ignition Indonesia.
Baca Juga:Anggaran Perbaikan Jalan Kuningan Naik Drastis 10 Kali Lipat, Siap Tangani 126 Titik di 2025Investasi Rp1,8 Triliun Mengalir ke Kuningan, Pabrik Sepatu Bakal Serap 7.000 Tenaga Kerja
“Perkembangan AI telah merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi kerakyatan seperti sektor UMKM,” ujar Dian di Kuningan, Selasa (23/9).
Mendorong Inovasi dan Transformasi Ekonomi
Menurut Dian, kehadiran teknologi AI membawa peluang sekaligus tantangan. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan yang matang agar AI dapat memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM.
Pelatihan ini memfasilitasi para peserta untuk menggunakan AI dalam berbagai aspek bisnis, seperti:
– Promosi usaha dan pemasaran digital: Membuat materi promosi yang lebih menarik dan efektif.
– Pencatatan keuangan: Membantu pengelolaan keuangan bisnis yang lebih rapi.
– Pembuatan konten kreatif: Menciptakan konten visual atau tulisan yang menarik untuk media sosial.
“Kami mengajak para pelaku UMKM untuk menjadikan AI sebagai alat bantu usaha,” kata Dian.
Ia meyakini, dengan pemanfaatan yang bijak dan kreatif, teknologi ini dapat melahirkan inovasi dan mendorong transformasi ekonomi rakyat di Kuningan.
Literasi Digital Sebagai Prioritas Strategis
Baca Juga:Ini Dia Delapan Program Paket Ekonomi 2025, Salah Satunya Magang bagi Lulusan Perguruan TinggiIni Daftar Juara Tour de Linggarjati 2025, Bupati Kuningan: Terima Kasih atas Semua Dukungannya
Senada dengan Bupati, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menekankan pentingnya literasi digital.
Ia mengungkapkan bahwa Pemkab menempatkan literasi digital sebagai prioritas strategis untuk memastikan masyarakat tidak hanya menjadi pengguna pasif.
“Perkembangan AI tidak bisa dihindari. Justru, harus kita hadapi dengan kesiapan,” tutur Wahyu.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Kuningan berupaya mendorong program reskilling dan upskilling bagi berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, petani, pelaku UMKM, hingga aparatur birokrasi.
Wahyu berharap, dengan langkah ini, AI dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan pelayanan publik dan daya saing UMKM.
Diskusi panel dalam pelatihan ini juga menjadi wadah strategis bagi pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk berbagi pengalaman dan membuka peluang kolaborasi dalam mendukung transformasi digital bagi UMKM.