KUNINGAN, CIREBONINSIDER.COM– Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dengan mengalokasikan anggaran fantastis untuk perbaikan jalan.
Dana sebesar Rp58,2 miliar disiapkan untuk tahun 2025, melonjak drastis hingga sepuluh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp5,3 miliar.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyebut peningkatan alokasi ini sebagai wujud kerja nyata pemerintah daerah.
Baca Juga:Investasi Rp1,8 Triliun Mengalir ke Kuningan, Pabrik Sepatu Bakal Serap 7.000 Tenaga KerjaIni Daftar Juara Tour de Linggarjati 2025, Bupati Kuningan: Terima Kasih atas Semua Dukungannya
“Ini kerja nyata. Tahun lalu kita hanya bisa memperbaiki 15 titik, sekarang meningkat sepuluh kali lipat,” kata Dian di Kuningan, Senin (22/9/2025).
Dana yang bersumber dari APBD Perubahan hasil efisiensi ini akan disebar untuk berbagai jenis perbaikan.
Yakni, mulai dari jalan kabupaten, jalan poros desa, hingga jalan lingkungan.
Rinciannya, perbaikan jalan kabupaten akan menyasar 126 titik sepanjang 86 km, sementara jalan poros desa akan ditangani di 22 titik sepanjang 7,21 km.
Selain itu, Pemkab Kuningan juga akan membangun jalan lingkungan di 250 paket melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.
Dengan alokasi besar ini, pemerintah daerah menargetkan tingkat kemantapan jalan di Kuningan meningkat signifikan.
Dari total panjang jalan kabupaten 771,5 km, kondisi jalan yang baik telah mencapai 73 persen pada akhir 2024.
Baca Juga:Ribuan Pesepeda Ikuti Fun Bike Tour de Linggarjati 2025: Kuningan Jadi Magnet Olahraga dan Persahabatan4.289 Tenaga Honorer Kuningan Menuju Status PPPK
Kini, Pemkab Kuningan menargetkan angka tersebut naik menjadi 79,5 persen pada akhir 2025.
Bupati Dian menekankan pentingnya kolaborasi agar program ini sukses dan bertahan lama.
Dian meminta para kontraktor untuk menjaga kualitas pekerjaan.
Di sisi lain, masyarakat juga diminta berperan aktif dalam merawat infrastruktur, salah satunya dengan menjaga saluran drainase.
“Ke depan, desa yang proaktif merawat aset akan diprioritaskan dalam anggaran berikutnya,” tegas Dian, menutup pernyataannya. (*)