Digelar di Pendopo Bupati Cirebon, Pameran Keris Nasional Angkat Eksistensi Gaman Jawa Barat

Pameran Keris Nasional
Pameran Keris Nasional berlangsung di Pendopo Bupati Cirebon. Foto: Pemkab Cirebon.

“Edukasi ini penting supaya keris tidak lagi dianggap menakutkan. Dogma negatif soal keris sebenarnya warisan kolonial Belanda, agar masyarakat tidak lagi membawa senjata tajam,” kata Gunawan.

Ia menyebutkan, pada masa penjajahan banyak orang Belanda yang tewas akibat keris, sehingga kemudian dibuat stigma bahwa benda itu membawa sial.

Padahal, keris justru merupakan simbol kearifan dan keteguhan masyarakat nusantara.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, mengapresiasi penyelenggaraan pameran yang dinilainya mampu memperkuat ekosistem kebudayaan.

Baca Juga:Inilah Deretan Juara Hari Pertama Tour de Linggarjati 2025Sulap Pelabuhan Cirebon Jadi Destinasi Wisata Bahari Unggulan, Pemkot Gandeng Pelindo

Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya memperlihatkan koleksi keris, tetapi juga melibatkan berbagai pihak mulai dari komunitas, pemerintah daerah, hingga sektor swasta dalam pelestarian budaya.

“Kita harus menyadari Indonesia adalah negara ‘mega diversity’. Keris adalah contoh nyata warisan budaya yang hampir setiap daerah memiliki ciri khasnya,” kata Basuki.

Ia menegaskan, pelestarian budaya harus dijalankan secara sinergis agar warisan leluhur dapat terus diwariskan.

Payung hukum melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, kata dia, menjadi pijakan penting menjaga empat pilar utama yakni pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

Basuki berharap, pameran semacam ini terus digelar secara berkesinambungan, sehingga mampu memperkuat identitas bangsa dan menjadi pengikat kebersamaan masyarakat di tengah keberagaman. (*)

0 Komentar