Sulap Pelabuhan Cirebon Jadi Destinasi Wisata Bahari Unggulan, Pemkot Gandeng Pelindo

Heritage
Wisata heritage di kawasan Pelabuhan Cirebon. Foto: Istimewa.

CIREBONINSIDER.COM- Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tengah menggarap ambisi besar untuk menyulap kawasan Pelabuhan Cirebon menjadi salah satu destinasi wisata bahari andalan.

Langkah strategis ini diwujudkan lewat kolaborasi resmi dengan PT Pelindo, perusahaan pengelola pelabuhan.

Penandatanganan perjanjian teknis kerja sama antara Disbudpar dan PT Pelindo telah dilakukan di Balai Kota Cirebon pada Rabu, 10 September 2025.

Baca Juga:Pemkot Cirebon Hadirkan Maskot Athara, Ikon Representatif Perkuat Promosi WisataSelain Sentra Batik, Trusmi Kini Jadi Destinasi Wisata Kuliner Cirebon yang Ramai Pengunjung

Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang sebelumnya diteken oleh Wali Kota Cirebon dan PT Pelindo.

Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya menjelaskan bahwa Pelabuhan Cirebon memiliki potensi luar biasa yang selama ini belum tergarap optimal.

“Kerja sama ini salah satunya berupa pemanfaatan aset Pelindo untuk kegiatan budaya dan pariwata,” kata Agus, dikutip dari Antara, Sabtu, 13 September 2025.

Ia menambahkan, pengembangan ini tidak hanya terbatas pada wisata bahari, tetapi juga mencakup berbagai segmen.

Seperti wisata sejarah (heritage), wisata perahu, hingga menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai acara berskala besar.

Kekayaan Sejarah dan Aset Kuno Jadi Daya Tarik Utama

Agus Sukmanjaya menekankan bahwa Pelabuhan Cirebon menyimpan nilai sejarah yang tak ternilai.

Sejak era lampau, kawasan ini telah menjadi pintu gerbang utama transportasi, menghubungkan Cirebon dengan berbagai wilayah di Indonesia bahkan mancanegara.

Baca Juga:Disbudpar Kota Cirebon Siap Ubah Area Tambang Argasunya Jadi Daerah WisataBangun Museum Tematik: Langkah Pemkot Cirebon Menjadi Pusat Riset Topeng Pertama Indonesia

“Pelabuhan ini punya banyak cerita yang bisa diangkat menjadi bagian sejarah terbentuknya Cirebon,” ujar Agus Sukmanjaya.

Potensi ini diperkuat dengan keberadaan sejumlah bangunan heritage yang kokoh dan berkarakter, sangat cocok dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kegiatan kebudayaan.

Salah satu contoh konkretnya adalah Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2025.

Kota Cirebon ditunjuk sebagai tuan rumah festival nasional ini, yang rencananya akan berlangsung selama dua minggu pada November 2025.

“Acara ini akan menghadirkan talenta nasional serta melibatkan komunitas seni dari Cirebon dan sekitarnya,” jelas Agus.

Dengan rencana induk yang mencakup area seluas 3,5 hingga 4 hektare, Disbudpar optimistis pengembangan ini akan mendongkrak sektor pariwisata Cirebon secara signifikan.

“Kami yakin Kota Cirebon bisa sejajar bahkan lebih unggul dari kota-kota lain dalam sektor pariwisata,” tutup Agus. (*)

0 Komentar