Dengan strategi ini, museum dapat melampaui fungsinya sebagai tempat wisata biasa dan bertransformasi menjadi sarana edukasi yang efektif, memperkaya khazanah kebudayaan dan menumbuhkan rasa cinta pada warisan lokal.
Selain itu, karena Museum Topeng Cirebon menempati bangunan cagar budaya, informasi sejarah dan filosofi di balik arsitekturnya juga harus diintegrasikan dalam narasi yang disajikan kepada publik.
“Intinya semua pihak perlu berpartisipasi, karena pemilik kebudayaan adalah masyarakat. Pemerintah hadir untuk menguatkan dan melengkapi agar kebudayaan bisa terus maju,” tegas Judi.
Dukungan Pemerintah Daerah: Komitmen Mengangkat Budaya Lokal
Baca Juga:Resmikan Museum Topeng Cirebon, Pj Wali Kota: Ini Komitmen Melestarikan Budaya dan Nilai SejarahMuseum Topeng Cirebon Diresmikan 20 Agustus 2024, Lokasinya di Balai Kota
Menyambut baik gagasan tersebut, Wali Kota Cirebon Effendi Edo menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengelola Museum Topeng Cirebon secara profesional.
Dengan koleksi yang terus bertambah, museum ini diharapkan bisa menjadi etalase budaya yang menggambarkan keunikan seni Cirebon.
“Museum Topeng Cirebon bisa menjadi etalase budaya, yang menggambarkan keunikan dari produk seni di Cirebon,” ujar Effendi.
Komitmen ini mencakup upaya pelestarian, pengembangan, dan pembinaan sumber daya manusia agar museum dapat terus berkembang dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan visi kementerian yang menekankan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tentang perlindungan, tetapi juga pengembangan berkelanjutan dan regenerasi pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. (*)