Malam Panjang Jimat di Cirebon: Merajut Keberkahan dan Pesan Kebangsaan

Upacara-Panjang-Jimat-Keraton-Kasepuhan
Keraton Kasepuhan di Cirebon dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menggelar upacara Panjang Jimat pada Jumat malam (5/9). Foto: Screenshot/Dok. IG @keraton_kasepuhancirebon

​Sepanjang perjalanan, gema shalawat terus berkumandang, menciptakan irama ritmis yang menyentuh hati para hadirin. Warga berdesakan di sisi jalan, sebagian menunduk, sebagian lagi menengadah, terhanyut dalam keagungan tradisi.

Bahkan anak-anak kecil pun ikut menyelip di antara kerumunan, merasakan pengalaman spiritual yang tak terlupakan.

​Setelah rombongan tiba di Langgar Agung dan nasi jimat kembali ditata, pembacaan Al-Barzanji dimulai. Puja-puji kepada Nabi Muhammad SAW membalut seluruh area keraton dalam suasana sakral.

Baca Juga:Kericuhan Gedung DPRD Cirebon Telan Kerugian Rp8 Miliar, Bebani Anggaran DaerahTopang Mata Pencaharian Nelayan Kerang Hijau, Pemerintah Kota Cirebon Bantu Rumpon

Tradisi ini kemudian diakhiri dengan pembagian nasi jimat yang telah didoakan kepada masyarakat. Bagi warga, sejumput nasi itu bukan sekadar makanan, melainkan berkah yang diyakini membawa kebaikan.

​Panjang Jimat: Doa untuk Bangsa

​Lebih dari sekadar perayaan, Panjang Jimat juga menjadi ajang refleksi dan penyampaian pesan moral. Di tengah dinamika politik nasional, keraton secara khusus menitipkan pesan persatuan.

​”Demokrasi seharusnya berjalan sehat, terbuka, dan menjadi ruang untuk menumbuhkan kebersamaan, bukan perpecahan,” tegas Pangeran Patih Anom .

​Keraton Kasepuhan mengingatkan bahwa kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial adalah hak fundamental yang harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kesenjangan sosial perlu diatasi melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil. Melalui doa yang dipanjatkan, tersirat harapan agar bangsa Indonesia tetap bersatu dan mampu menghadapi tantangan global.

​Pesan ini selaras dengan langkah nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah. Beberapa hari sebelum prosesi.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon bersama berbagai elemen masyarakat telah mendeklarasikan komitmen untuk menjaga perdamaian, menyusul kerusuhan yang terjadi pada 30 Agustus 2025.

Baca Juga:Pemkab Cirebon Pacu Investasi, Ajak Investor Urus Izin LingkunganHari Jadi Ke-598, Wali Kota Cirebon Apresiasi Keraton Kanoman Gelar Pembacaan Babad Cirebon

Wali Kota Cirebon Effendi Edo menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencegah provokasi yang dapat memicu kerusuhan.

​”Keberlanjutan pembangunan akan terganggu apabila muncul tindakan anarki dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

​Dalam suasana yang damai dan penuh keberkahan, upacara Panjang Jimat menjadi pengingat bahwa warisan spiritual dan nilai-nilai luhur adalah fondasi penting untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Melalui tradisi ini, Cirebon menunjukkan bagaimana sejarah dan budaya dapat menjadi pilar utama dalam menjaga perdamaian dan persatuan bangsa.(*)

0 Komentar