CIREBONINSIDER.COM - Pemerintah Kota Cirebon mengambil langkah progresif dalam memodernisasi pengelolaan pasar tradisional dengan mengimplementasikan sistem pembayaran retribusi digital atau e-payment.
Kebijakan ini digagas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan Kota Cirebon. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Selain itu, program ini diharapkan dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Inisiatif ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Wali Kota Cirebon selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Pasar Berintan.
Baca Juga:Pemkot Cirebon Optimis Target Retribusi TPI Kejawanan Rp1,39 Miliar Tahun Ini TercapaiPasar Palimanan Direvitalisasi, Pj Bupati Cirebon: Kami Dapat Alokasi Anggaran dari Jawa Barat
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Dewan Pengawas Perumda Pasar Berintan, Iing Daiman, penggunaan e-payment akan menggantikan metode manual yang selama ini digunakan.
“Dengan e-payment, pengelolaan retribusi pasar menjadi lebih transparan dan akuntabel,” katanya, dikutip pada Jumat (5/9) dari Antara.
Dengan sistem ini, seluruh transaksi tercatat secara otomatis dan lebih mudah diaudit, sehingga meminimalkan potensi kebocoran penerimaan.
Uji Coba dan Adaptasi Pedagang
Sebelum diterapkan secara menyeluruh, sistem ini telah melalui kajian mendalam dan diuji coba di dua lokasi: Pasar Kramat dan Pasar Balong.
Di Pasar Kramat, dengan sekitar 220 pedagang, uji coba ini menjadi fondasi penting untuk memastikan kelancaran implementasi. Targetnya, sistem ini dapat diaplikasikan di seluruh pasar lain di Kota Cirebon pada tahun ini.
Meskipun digitalisasi pembayaran retribusi menjanjikan kemudahan, Iing Daiman mengakui adanya tantangan, terutama terkait adaptasi para pedagang.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya telah menyiapkan teknologi yang lebih sederhana dan akan memberikan pendampingan intensif bagi pedagang yang belum terbiasa menggunakan aplikasi.
Baca Juga:Pedagang Pasar Kedungwungu Lega, Wabup Indramayu Pastikan Revitalisasi DitundaLivin by Mandiri Tembus Pasar Jepang, Mudahkan Transaksi WNI di Negeri Sakura
“Kami sesuaikan teknologinya agar lebih sederhana. Pedagang yang belum terbiasa menggunakan aplikasi juga akan mendapat pendampingan,” ujarnya.
Sosialisasi bertahap juga akan terus dilakukan agar pedagang memahami manfaat dan terbiasa dengan metode pembayaran baru.
Dorong Peningkatan PAD dan Tata Kelola Keuangan
Penerapan e-payment ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola keuangan daerah.
Iing Daiman optimistis bahwa digitalisasi akan membantu Perumda Pasar Berintan mencapai target retribusi tahunan sebesar Rp300 juta, yang akan berkontribusi signifikan terhadap PAD.