Evalauasi DPR, Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Darurat

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato menyikapi situasi terkini di Indonesia. Foto: Setkab.

Poin kedua, ​kasus ‘Affan’ harus transparan. Presiden menegaskan perlunya proses pemeriksaan yang cepat, transparan, dan dapat diakses publik terhadap petugas yang melakukan pelanggaran dalam kasus yang disebut “Kasus Affan”.

Poin ketiga,​ tinjau ulang tunjangan dan moratorium kunjungan. Pemerintah meminta pimpinan DPR untuk mengevaluasi besaran tunjangan anggota dewan dan memberlakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

Poin keempat, ​buka ruang aspirasi. Seluruh pimpinan kementerian, lembaga, dan DPR diimbau untuk membuka ruang dialog dan menerima kritik serta masukan dari masyarakat, termasuk mahasiswa dan tokoh masyarakat.

Baca Juga:Aktor Kericuhan Aksi Massa: Kapolri dan Presiden Prabowo Beri Sinyal SenadaKapolresta Cirebon Pastikan Kondisi Aman usai Demo, Tegaskan akan Ada Penegakan Hukum

Poin kelima, ​tugas polisi melindungi rakyat. Aparat kepolisian diingatkan untuk fokus pada tugas utamanya, yaitu melindungi masyarakat dan menjaga keamanan fasilitas publik yang dibiayai oleh uang rakyat.

​Stabilisasi Prioritas Utama

​Presiden Prabowo menegaskan bahwa langkah-langkah ini diambil dengan satu tujuan utama, yaitu menjaga stabilitas nasional.

Ia menilai, tanpa stabilitas yang kuat, seluruh agenda pembangunan dan pemulihan ekonomi tidak akan berjalan optimal, terutama di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini.

​Dalam penutupannya, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan memperkuat kerja sama demi mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik, sejahtera, dan berkeadilan.(*)

0 Komentar