Uya, dalam pernyataannya, menyebut bahwa anggota DPR adalah layaknya artis yang harus aktif di media sosial.
Komentarnya tersebut, ditambah dengan video joget yang beredar, semakin menyulut kemarahan publik.
Massa yang menggeruduk rumahnya menjarah berbagai barang, bahkan mencoret-coret dinding dengan tulisan provokatif.
Baca Juga:Ini Pidato Lengkap Presiden Prabowo Subianto Terkait Situasi Terkini IndonesiaAksi Berujung Anarki di Kota Cirebon, Massa Rusak Kantor DPRD hingga Lempar Batu ke Wali Kota
Mirip dengan Eko, Uya juga sempat menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosialnya sesaat sebelum penjarahan terjadi.
Penjarahan Meluas ke Rumah Menteri Keuangan
Tak hanya anggota DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menjadi korban. Rumahnya di Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, dijarah pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025.
Menurut saksi mata, penjarahan terjadi dalam dua gelombang, yang paling masif melibatkan ratusan hingga seribuan orang.
Para pelaku, yang didominasi oleh remaja berusia di bawah 25 tahun, menjarah apa pun yang bisa diangkut.
Penjaga rumah dan beberapa saksi lain menyebut, massa terlihat terorganisir.
Mereka berkumpul terlebih dahulu dan baru merangsek masuk setelah ada aba-aba.
Meskipun tidak ada korban jiwa, insiden ini menunjukkan betapa meluasnya aksi penjarahan dari ibu kota hingga ke daerah penyangga.
Kini, rumah Sri Mulyani dijaga ketat oleh puluhan personel TNI.
Penjarahan yang menimpa empat rumah pejabat publik dalam waktu singkat ini mencerminkan puncak ketidakpuasan masyarakat.
Baca Juga:Aksi Refleksi Mahasiswa UIN Cirebon Tuntut Keadilan bagi Ojol Korban Tabrak Lari BrimobDemo Tarif PBB Kota Cirebon Batal, Ternyata Ini Alasannya
Pemicu yang beragam, mulai dari komentar yang dinilai tak sensitif hingga konten di media sosial, menjadi katalisator bagi amarah yang telah lama terpendam.
Peristiwa ini bukan hanya tentang kerugian materiil, tetapi juga sinyal peringatan bagi para pemimpin dan wakil rakyat untuk lebih peka terhadap aspirasi dan kondisi sosial masyarakat. (*)