Ketika Amarah Publik Berujung Penjarahan: Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani

Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni dan rumah mewahnya yang menjadi sasaran penjarahan. Foto: Istimewa.

CIREBONINSIDER.COM– Gelombang unjuk rasa yang berpusat di ibu kota pada akhir pekan kemarin menyisakan cerita kelam.

Bukan hanya kericuhan di jalanan, tetapi amarah massa juga meluas hingga ke lingkungan perumahan mewah.

Dalam rentang waktu yang berdekatan, setidaknya empat rumah milik pejabat publik, termasuk anggota DPR dan seorang menteri, menjadi sasaran penjarahan.

Baca Juga:Ini Pidato Lengkap Presiden Prabowo Subianto Terkait Situasi Terkini IndonesiaAksi Berujung Anarki di Kota Cirebon, Massa Rusak Kantor DPRD hingga Lempar Batu ke Wali Kota

Peristiwa ini bukan hanya merusak bangunan, tapi juga meninggalkan pertanyaan besar tentang tumpahnya kekecewaan publik.

Rumah Eko Patrio dan Ahmad Sahroni Jadi Target Utama

Dilansir dari Antara, penjarahan yang terjadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, menjadi sorotan utama.

Dua anggota DPR, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio dan Ahmad Sahroni, mengalami nasib yang sama.

Rumah Eko Patrio di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, digeruduk oleh massa yang menjarah berbagai barang berharga, mulai dari perabotan, pakaian, hingga perangkat elektronik.

Pantauan di lokasi, kondisi rumah kacau balau, dengan serpihan kaca berserakan dan barang-barang dijarah habis-habisan.

Bahkan, beberapa kucing peliharaan Eko ikut dibawa oleh massa.

Ironisnya, di tengah aksi penjarahan, teriakan “Kapan lagi punya baju, sepatu milik orang kaya!” dan “Mas Eko… pak dewan yang baik… terima kasih yaa!” terdengar bersahutan.

Sementara itu, di lokasi yang berbeda, rumah Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada, Tanjung Priok, juga tak luput dari amukan massa.

Baca Juga:Aksi Refleksi Mahasiswa UIN Cirebon Tuntut Keadilan bagi Ojol Korban Tabrak Lari BrimobDemo Tarif PBB Kota Cirebon Batal, Ternyata Ini Alasannya

Ratusan warga yang berkumpul sejak pukul 15.00 WIB melempari bangunan dan merusak pagar.

Massa bahkan berhasil masuk ke dalam rumah, merusak kendaraan di garasi, dan mengobrak-abrik isi bangunan.

Kemarahan Publik di Balik Aksi Anarki

Aksi anarkis ini diduga kuat dipicu oleh kekecewaan publik terhadap tingkah laku para pejabat di media sosial.

Eko Patrio, sebelum kejadian, menjadi sasaran kritik warganet setelah mengunggah video parodi yang dinilai tidak sensitif terhadap permasalahan masyarakat.

Politisi PAN, Uya Kuya, juga menjadi sasaran massa karena komentarnya yang kontroversial.

Rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, dijarah pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, tak lama setelah rumah Eko dan Sahroni diserbu.

0 Komentar