CIREBONINSIDER.COM- Pemerintah Kabupaten Cirebon mencatatkan keberhasilan penting dalam upaya penyerapan tenaga kerja.
Sebanyak 77 warga Cirebon diberangkatkan secara resmi ke Jepang untuk bekerja di sektor manufaktur dan perakitan elektronik.
Keberangkatan ini merupakan hasil dari proses seleksi ketat yang menjaring 1.044 pendaftar dari seluruh kecamatan di Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Gandeng Kejari Awasi Dana Desa agar Transparan dan AkuntabelLivin by Mandiri Tembus Pasar Jepang, Mudahkan Transaksi WNI di Negeri Sakura
Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman menyatakan bahwa inisiatif ini adalah langkah konkret pemerintah daerah dalam membuka akses kerja ke luar negeri di tengah terbatasnya lapangan kerja lokal.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dan ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja di Jepang sangat diminati,” ujar Agus di Cirebon, dikutip dari Antara, Jumat, 29 Agustus 2025.
Misi Ganda: Mengurangi Pengangguran dan Mendorong Ekonomi Lokal
Para pekerja yang diberangkatkan ini telah menandatangani kontrak kerja selama tiga tahun.
Wakil Bupati Agus Kurniawan memastikan setiap individu telah dipersiapkan dengan matang untuk beradaptasi dengan budaya kerja Jepang yang dikenal menjunjung tinggi disiplin.
Sebelum keberangkatan, mereka menjalani pelatihan intensif selama tiga bulan. Materi pelatihan mencakup keterampilan teknis, dasar bahasa Jepang, serta pemahaman mendalam tentang budaya dan etika kerja di perusahaan Jepang.
“Kami tidak ingin warga Cirebon hanya sekadar bekerja, tetapi juga memahami budaya Jepang. Disiplin, kejujuran, dan etos kerja tinggi harus mereka kuasai,” tegas Jigus, sapaan akrab Wakil Bupati Agus Kurniawan Budiman.
Lebih dari sekadar mengurangi angka pengangguran, keberangkatan 77 pekerja ini diharapkan menciptakan dampak ganda.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Siapkan Rp196 Miliar untuk Perbaikan JalanPemkab Cirebon Siapkan Perda untuk Kuatkan Ekosistem Koperasi
Selain membawa perubahan signifikan bagi perekonomian keluarga, remitansi yang dikirimkan para pekerja juga diproyeksikan dapat menggerakkan roda ekonomi di tingkat desa.
Peluang Emas di Tengah Kekurangan Tenaga Kerja Jepang
Pemerintah Kabupaten Cirebon juga melibatkan lembaga pelatihan profesional untuk membekali para pekerja dengan manajemen keuangan yang mumpuni.
Tujuannya adalah agar hasil kerja mereka di Jepang dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk kebutuhan keluarga maupun sebagai modal untuk membuka usaha mandiri setelah kembali ke Tanah Air.
Menurut Agus, Jepang saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja dengan kebutuhan sekitar 820 ribu orang.
Kondisi ini menjadi peluang besar bagi pekerja Indonesia, termasuk dari Cirebon, untuk mengisi kekosongan tersebut.