“Semoga kegiatan KACES di Kota Cirebon menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani bermimpi, dan mempererat persahabatan antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya antara Kota Cirebon dan mitra-mitra internasionalnya,” harapnya, dilansir dari rilis resmi Pemkot Cirebon.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini, menjelaskan bahwa program KACES di Kota Cirebon tahun ini mengusung tema “Born in Cirebon” dan berlangsung selama 12 hari, mulai 19 Agustus hingga 30 Agustus 2025.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, termasuk 4 guru dari Korea Selatan, 3 seniman profesional Korea Selatan (non-native participant), 77 guru seni budaya dari Cirebon, serta 118 siswa dari dua sekolah, yakni SMPN 1 (100 siswa) dan SMPN 18 (18 siswa).
Baca Juga:Pemkot Cirebon dan Pemkab Kuningan Perbarui Kerja Sama Air Bersih, Ini Poin-poin yang DisepakatiPolemik PBB Kota Cirebon, DPRD dan Pemerintah Kota Bergerak Cepat Revisi Aturan
“Program ini bertujuan untuk memperkuat dan mengharmonisasikan hubungan antara Indonesia, khususnya Pemkot Cirebon, dengan Korea Selatan melalui pertukaran seni dan budaya. Tak hanya pelajar, para seniman dan pendidik juga ikut berkolaborasi secara aktif,” tutur Kadini.
Kegiatan ini dirancang berdasarkan model kebijakan pendidikan seni dan budaya dari Korea Selatan, yakni Artist Box, yang telah diadaptasi untuk konteks lokal di Kota Cirebon.
Tahun ini, selain pelatihan intensif, peserta juga akan terlibat dalam lokakarya, pertunjukan seni, dan sesi pertukaran gagasan antarbudaya.
Perwakilan KACES, Lee Milim, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas sambutan hangat Pemerintah Kota Cirebon.
Ia menyebut bahwa kerja keras para guru dan seniman dari kedua negara telah berlangsung sejak beberapa bulan sebelumnya, termasuk melalui pelatihan pendahuluan.
Pihaknya berharap tahun ini kembali menjadi kesempatan berharga di mana para guru, seniman, dan siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang penuh makna melalui seni dan budaya.
“Kami juga memohon agar para peserta dari Korea Selatan dapat terus disambut dengan kehangatan dan semangat kolaborasi,” ungkap Lee Milim. (*)