CIREBONINSIDER.COM – Dalam upaya inovatif mengatasi masalah hama tikus yang merugikan petani, Pemerintah Kabupaten Indramayu meluncurkan program tak biasa. Melepasliarkan 10.000 ekor ular di area persawahan.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menargetkan puluhan ribu ular ini akan menjadi “tentara alami” yang bertugas menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan hasil panen.
​Inisiatif yang diberi nama “Ular Sahabat Petani” ini digagas sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan petani pada penggunaan racun kimia yang dapat merusak lingkungan.
Baca Juga:Bupati Indramayu Lepasliarkan Predator Alami, Kendalikan Hama yang Kerap Rugikan PetaniBupati Lucky Hakim Luncurkan 'Indramayu Belajar' Pendidikan untuk Semua tanpa Batas Usia
Menurut Lucky, ular adalah predator alami yang sangat efektif dalam mengendalikan populasi tikus. Salah satu musuh utama petani di seluruh Indonesia.
​Pada Sabtu (23/8) lalu, ratusan ular jenis koros dan lanang sapi telah dilepas di area persawahan Kecamatan Sindang. Kedua jenis ular ini dipilih karena tidak berbisa dan relatif jinak. Sehingga aman bagi masyarakat dan petani yang beraktivitas di sawah.
“Ular ini takut kepada manusia. Jika bertemu di sawah, cukup diusir saja, tidak perlu dibunuh,” kata Lucky, dikutip dari Antara.
Dalam hal ini, Lucky juga menegaskan akan pentingnya edukasi bagi masyarakat. Menurutnya, ​program ini tidak hanya berhenti di satu kecamatan.
Lucky Hakim menjelaskan bahwa pelepasliaran akan dilakukan secara bertahap di seluruh kecamatan di Indramayu hingga target 10.000 ekor tercapai.
Langkah ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga ketahanan pangan daerah, yang selama ini dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.
​Selain aksi pelepasliaran, pemerintah daerah juga intensif melakukan sosialisasi kepada para petani. Tujuannya agar petani tidak merasa cemas dan justru memahami peran penting ular dalam ekosistem pertanian.
Baca Juga:Pemkab Indramayu Sebut APBD Perubahan 2025 Â Naik, Ini Rincian Poin PentingnyaPemkab Indramayu dan BP Taskin Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan
Lebih jauh ia mengungkapkan, sosialisasi ini disambut baik oleh para petani yang telah lama menghadapi kerugian besar akibat serangan tikus. Mereka berharap kehadiran ular-ular ini bisa menekan populasi hama dan memastikan panen lebih terjaga.
​Program “Ular Sahabat Petani” menjadi salah satu inovasi daerah yang tidak hanya menjawab persoalan hama. Tetapi juga memperkuat upaya pelestarian alam melalui metode pengendalian hayati, imbuhnya.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan berani yang menggabungkan kearifan lokal dengan pendekatan ilmiah. Sekaligus menegaskan komitmen Indramayu dalam menjaga lingkungan demi masa depan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.(*)