Ada Pembangunan Irigasi Perpipaan, Pemkab Cirebon Targetkan Perluasan MT3 Sawah Tadah Hujan

Irigasi
Ilustrasi irigasi perpipaan. Foto: Istimewa.

CIREBONINSIDER.COM- Melalui pembangunan jaringan irigasi perpipaan dan perpompaan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menargetkan perluasan atau penambahan Musim Tanam ke-3 (MT3) padi.

Pembangunan jaringan irigasi perpipaan dan perpompaan sebagai upaya perlu asan MT3 ini akan lebih difokuskan pada sawah tadah hujan yang selama ini hanya mampu dua kali tanam.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya menjelaskan program perluasan MT3 melalui pembangunan irigasi perpipaan dan perpompaan, selain dapat menambah luas tanam juga bisa menjaga aktivitas ekonomi desa.

Baca Juga:Kabupaten Cirebon Raih Predikat KLA Kategori Pratama 2025Rp12 Miliar Bantuan Pertanian Tersalurkan di Kabupaten Cirebon

Dengan adanya program perluasan MT3, sambung Deni, petani bisa tetap bekerja sepanjang tahun dan menghasilkan padi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.

“MT3 kan selalu tidak dilakukan penanaman sehingga saat ini kami melakukan survei untuk irigasi perpompaan atau perpipaan, ini ditujukan karena tidak terjadinya luas pertanaman lahan di MT3 itu karena tidak adanya air,” kata Deni di Cirebon, dikutip dari Antara, Sabtu, 9 Agustus 2025.

Lebih lanjut Deni mengungkapkan pembangunan irigasi perpipaan dan perpompaan ini telah diusulkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menunjang program perluasan MT3 dengan survei lapangan ditargetkan rampung pada 22 Agustus tahun ini.

“Nah kalau itu (MT3) terjadi dapat meningkatkan luas tanam dan juga masyarakat bisa tetap bekerja karena MT3-nya ada. Kemudian akan terjadi peningkatan hasil padi di Kabupaten Cirebon, bisa swasembada sesuai dengan Instruksi Presiden,” ucapnya.

Di kesempatan itu, Deni juga menyampaikan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sebelumnya juga telah menerima sejumlah bantuan dari Kementerian Pertanian berupa alat mesin pertanian (alsintan), jaringan usaha tani, sumur air tanah dalam, hingga irigasi perpipaan yang sebagian lokasi sudah mulai berjalan pada tahun anggaran 2024-2025.

“Kan selama ini hanya MT2 (dua kali masa tanam dalam setahun). Nah sekarang itu kita usulkan ke Kementerian Pertanian, sudah ada suratnya, usulan data sawah tadah hujan untuk diberikan irigasi perpompaan,” ujarnya.

Tidak hanya berupaya meningkatkan produktivitas, kata Deni, Dinas Pertanian juga memantau masa panen agar sesuai umur padi.

0 Komentar