Sementara itu, Ketua LPBI PCNU Kabupaten Cirebon Ibu Hj. Qori’ah, MPd menjelaskan bahwa bibit tanaman cabai yang dibagikan cukup potensial.
“Satu pohon cabai jika dirawat dan dipupuk dengan benar, menurut Prof Deden bisa menghasilkan satu kilogram saat di panen,” ucapnya.
Setelah launching greenhouse dengan program pembagian 3.500 bibit cabai ini, pihaknya akan terus mengawal program tersebut.
Baca Juga:Panen Sayuran Pekarangan, Ketua TP PKK Kuningan: Langkah Nyata Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga9 Desa di Kecamatan Kapetakan Gelar Musdesus Serentak Pembentukan Kopdes Merah Putih
“Kami akan mengawal program ini sampai panen, dan juga melakukan evaluasi. Jika program ini berhasil ke depannya bukan hanya cabai mungkin akan dicoba tanaman lainnya,” terangnya.
Acara launching greenhouse dengan program pembagian 3.500 bibit tanaman cabai ini rurut dihadiri Pembina Greenhouse LPBI MWCNU Kapetakan, Kapolres Ciko AKBP Eko Iskandar, SH, SIK, MSi. Dalam sambutannya, Eko sangat mendukung dan mengapresiasi launching Greenhouse dan pembagian bibit cabai kepada masyarakat.
“Kalau sampai berhasil, bisa menambah nilai ekonomi masyarakat. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi bisa dijual, bahkan bisa menjadi kawasan agrowisata cabai,” terangnya.
Hal serupa disampaikan Ketua MWC NU Kapetakan Husain Ali. Menurutnya, Greenhouse yang ada di Pegagan Kidul akan menjadi laboratorium ketahanan pangan berbasis warga di Kecamatan Kapetakan. Sehingga pengurus LPBI MWC NU dan ranting NU Pegagan Kidul diminta untuk mengawal bibit cabai yang disebar ke warga sampai panen raya.
“Greenhouse dan bibit cabai yang disebar ini strategis sebagai program ketahanan pangan berbasis warga. Sehingga kalau di Pegagan Kidul ini berhasil, akan menjadi percontohan bagi ranting-ranting NU lainnya di Kecamatan Kapetakan,” harapnya. (*)