Mentan Amran: Dolar AS Bisa Rp1.000

Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: dok kementerian pertanian.

CIREBONINSIDER.COM – Jika hilirisasi komoditas ekspor benar-benar digarap secara serius sejak sekarang, maka ke depan sangat mungkin nilai tukar Rupiah menguat jadi Rp1.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan hal itu saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan II Pemda DIY di Gedhong Pracimasono, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, 29 Juli 2025.

“Dolar AS bisa Rp1.000 ke depan. Tapi ini harus dikerjakan dari sekarang,” ujar Mentan Amran dikutip dari Antara.

Baca Juga:BI Cirebon Beri Pendampingan UMKM Produk Kopi Gunung Ciremai, Target 2026 Tembus EksporMentan Minta Perketat Penyaluran Beras SPHP agar Tidak Bocor dan Tepat Sasaran

Ia menegaskan, hilirisasi komoditas ekspor yang dikerjakan secara serius bakal meningkatkan nilai dari komoditas ekspor tersebut berkali lipat.

Mentan kemudian mencontohkan potensi kelapa bulat yang selama ini diekspor mentah hanya bernilai Rp20 triliun. Tetapi jika ke depan sudah berhasil mengelolanya, maka bukan hal mustahil nilainya akan bertambah, bahkan bisa meningkat 100 kali lipat.

“Sekarang ini ekspor kita nilainya Rp20 triliun untuk kelapa, kali 100, itu Rp2.000 triliun,” ujar dia.

Dan, kalau seluruh komoditas ekspor itu sebelum dikirim ke luar negeri, lebih dahulu dilakukan hilirisasi, tentu nilai ekspor akan bertambah bisa mencapai Rp20.000 sampai Rp50.000 triliun, sambung Amran.

Amran juga menyebutkan bahwa untuk mendukung hilirisasi komoditas nasional, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran sebesar Rp371 triliun.

Adapun dari total tersebut, kata Amran, sebanyak Rp40 triliun telah siap digunakan untuk anggaran pertanian. Termasuk Rp8 triliun yang baru ia tanda tangani.

“Hari ini saya tanda tangan. Turun (cair) anggarannya Rp8 triliun, total Rp40 triliun. Hari ini ada anggaran pertanian Rp40 triliun,” ucapnya.

Baca Juga:Mentan akan Tindak Tegas Pelaku Pupuk Palsu: Rugikan Petani dan Ganggu Upaya Swasembada PanganMentan Dorong Regulasi Kenaikan Plafon KUR bagi Petani Tebu Terbit Juli Ini

Amran juga mengungkapkan bahwa komoditas seperti kakao, mete, dan kopi merupakan komoditas yang memiliki permintaan tinggi, dan itu akan dijadikan sebagai prioritas hilirisasi.

Amran tidak ingin Indonesia terus-terusan dirugikan dengan mengekspor kakao dalam bentuk mentah ke luar negeri. Karena negara tujuan terlalu diuntungkan banyak.

Ia memaparkan bagaimana kakao dari Sulawesi yang diekspor ke Singapura. Negara tersebut mendapat untung besar setelah menjual komoditas kakao dengan harga 38 kali lipat, hanya dari proses penggilingan semata.

0 Komentar