“Setiap langkah kecil yang kita lakukan—sekecil apa pun adalah bagian dari perubahan besar,” serunya, dilansir dari laman resmi Pemkot Cirebon.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Guntur Kusmeiyano, menegaskan bahwa KPK hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga membangun kesadaran bersama.
“Korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi perusak masa depan bangsa. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen membangun budaya antikorupsi dari akar rumput,” terangnya.
Baca Juga:Sampaikan RPJMD 2025-2029, Wali Kota Cirebon Ingin Wujudkan Pembangunan Setara dan BerkelanjutanWali Kota Cirebon Tampilkan Produk UMKM Busana Ecoprint Daun Jati di KKJ 2025, Bawa Identitas Daerah
Ia menekankan bahwa pencegahan korupsi dimulai dari lingkup terkecil, seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan.
Menurutnya, bila sejak dini anak-anak dibiasakan untuk berkata jujur, menolak cara curang, dan menghargai keadilan, maka budaya integritas akan tumbuh sebagai kebiasaan, bukan sekadar semboyan.
“Mari kita jadikan integritas sebagai identitas warga Kota Cirebon. Kota ini akan maju bila masyarakatnya bersatu melawan praktik tidak jujur,” jelasnya.
Dalam orasinya, Guntur juga mendorong pemerintah daerah untuk terus membuka ruang partisipasi publik dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
“Kota yang melibatkan rakyat dalam pengawasan akan melahirkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Mari kita belajar, memahami, dan mengajarkan materi antikorupsi sebagai pondasi memperkuat komitmen bersama,” pungkasnya. (*)