Prabowo mengungkapkan bahwa berdasar dari laporan yang masuk, potensi kerugian akibat pengoplosan beras ini diperkirakan mencapai Rp100 triliun per tahun dan itu hanya dinikmati oleh segelintir kelompok usaha.
Dampak dari kerugian akibat pengoplosan beras ini dirasakan langsung terhadap kemampuan negara dalam membiayai sektor-sektor vital, seperti pendidikan.
Presiden meyakini Jaksa Agung dan Kapolri memiliki loyalitas terhadap bangsa dan rakyat Indonesia serta terhadap kedaulatan negara.
Baca Juga:Anggota DPR Desak Pemerintah Transparan Ungkap Identitas Perusahaan Beras OplosanBulog Indramayu Pastikan Beras Bantuan Pangan di Bulan Juli 2025 Layak Konsumsi
Presiden kemudian menggugah kepada seluruh aparat yang hadir bahwa selama masih memiliki kesempatan, pejabat negara harus berada di barisan yang membela kebenaran, keadilan, dan kepentingan rakyat.
“Jaksa Agung dan Kapolri, saya yakin saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia, saya yakin kau setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia. Usut, tindak,” tegas Presiden Prabowo.
“Kita tidak tahu berapa lama kita masih di bumi ini, bisa sewaktu-waktu kita dipanggil Yang Maha kuasa. Lebih baik sebelum dipanggil, kita membela kebenaran dan keadilan, kita bela rakyat kita,” tandas Presiden Prabowo Subianto. (*)