“Karena bagi kami, kota ini bukan sekadar ruang administratif, melainkan rumah besar bersama yang harus kita rawat dengan cinta dan kita bangun dengan kerja nyata,” tutupnya.
Dalam suasana haru yang bercampur bahagia, Wali Kota juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Cirebon yang bersama-sama membangun dan menjadi nadi kehidupan kota.
Turut hadir dalam perayaan ini Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati, Sekretaris Daerah Agus Mulyadi, para asisten daerah, staf ahli, Ketua Pelaksana Hari Jadi Iing Daiman, jajaran kepala perangkat daerah, tokoh agama, tokoh budaya, dan masyarakat dari berbagai penjuru kota dan sekitarnya.
Baca Juga:Tampil di Ajang FORNAS 2025, Tesardo Ingin Bawa Pulang Medali Emas untuk Kota CirebonWakil Wali Kota Cirebon Apresiasi Festival Kepatihan 2025: Perkuat Nilai Budaya, Sosial, dan Ekonomi Lokal
Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan pula prosesi penutupan Hari Jadi Cirebon ke 598.
Di antaranya ada penampilan Erhu, Hadroh, Tari Topeng Panca Wanda hingga Tari Putri Binangkit.
Selain itu, Wali Kota Cirebon juga memberikan beberapa penghargaan. Di antaranya untuk Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (Peran Serta dalam Perbaikan Infrastruktur Penanganan Banjir), Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Cirebon, Bapenda Jabar (Peran Serta dalam Optimalisasi Pendapatan Daerah Kota Cirebon).
Kemudian penghargaan kepada Palang Merah Indonesia Kota Cirebon (Peran Serta dalam Pemecahan Rekor MURI Donor Darah dalam rangka Peringatan Hari Jadi Cirebon Ke-598).
PT Bank Pembanguinan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Cabang Cirebon (Peran Serta Aktif dalam Mendukung Hari Jadi Cirebon Ke-598 Tahun 2025).
Ir Djajadi Susanto (PT Duta Hita Jaya) (Peran Serta Aktif dalam Mendukung Hari Jadi Cirebon Ke-598 Tahun 2025) dan Nick Nurrachman (Adyawinsa Group) (Peran Serta Aktif dalam Mendukung Hari Jadi Cirebon Ke-598 Tahun 2025).
Malam itu, Kota Cirebon tidak hanya merayakan usia, ia menghidupkan harapan. Di panggung musik, dalam kata-kata penuh makna, Kota Cirebon kembali mengukuhkan dirinya sebagai kota yang mayungi lan nyumponi, kota yang melindungi, mencukupi, dan mencintai. (*)