CIREBONINSIDER.COM- Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melakukan langkah terobosan menggulirkan program pendampingan untuk melatih petani muda sebanyak 1.300 orang agar menguasai kompetensi agribisnis modern.
Program pendampingan pelatih petani muda ini merupakan langkah terobosan strategis untuk mempercepat regenerasi petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam keterangannya di Indramayu, Rabu, 16 Juli 2025, mengatakan, pemerintah daerah saat ini tengah berupaya agar pertanian ke depan dapat dikelola secara profesional dengan pendekatan kewirausahaan.
Baca Juga:Mentan Minta Perketat Penyaluran Beras SPHP agar Tidak Bocor dan Tepat SasaranBulog Indramayu Pastikan Beras Bantuan Pangan di Bulan Juli 2025 Layak Konsumsi
Ia menegaskan bahwa petani muda tidak cukup hanya bisa bertani, tetapi harus menjadi pelaku agribisnis.
Atas dasar itulah pemerintah daerah kemudian menghadirkan program pendampingan ini.
Lucky Hakim lebih lanjut menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang agar generasi muda memiliki kemampuan teknis, serta manajerial dalam mengelola pertanian secara berkelanjutan dan berbasis teknologi.
“Dengan pemasaran digital, kemasan menarik, dan produk berkualitas, hasil tani bisa memiliki nilai ekonomi tinggi,” katanya.
Program pendampingan pelatihan yang diikuti oleh 1.300 peserta ini, masih menurut Lucky, akan dilakukan secara bertahap, pada tahap pertama akan dipilih 500 orang dari 10 angkatan pada Juli 2025.
Nantinya, kata Lucky, dari 1.300 petani muda yang menjadi peserta program pendampingan ini akan mendapatkan pelatihan praktis seperti budi daya padi, sayuran, buah, hingga peternakan ayam dan domba.
Bupati Lucky juga membeberkan bahwa mayoritas petani di Indramayu saat ini berusia di atas 50 tahun.
Kebanyak anak muda enggan terjun ke pertanian karena dinilai kurang menjanjikan secara ekonomi.
Baca Juga:Pedagang Pasar Kedungwungu Lega, Wabup Indramayu Pastikan Revitalisasi DitundaBI: Pemkab Indramayu Harus Segera Atasi Komoditas Penyumbang Inflasi Sebelum Meluas
Oleh karena itu Lucky menilai program ini sangat penting dilaksanakan untuk menjaring minat anak-anak muda tersebut agar mau terjun ke sektor pertanian.
Lucky Hakim menilai sektor pertanian memiliki potensi besar bila dikelola dengan inovatif.
Untuk itu ia pun mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), sebagai alat bantu untuk meningkatkan efisiensi usaha pertanian.
“Dengan konsep agribisnis yang matang, petani muda bisa membuka lapangan kerja, mengelola usaha sendiri, dan menjaga eksistensi lahan pertanian dari ancaman alih fungsi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu Sugeng Heriyanto menjelaskan dalam program pelatihan ini para peserta diajarkan teknik hidroponik dan pemanfaatan teknologi digital yang lebih efisien serta ramah lingkungan.