Rombongan belajar terdiri dari dua kelas untuk jenjang SD dan dua kelas untuk SMP, dengan pendekatan yang bersifat inklusif dan adaptif terhadap kondisi siswa.
“Mereka selanjutnya akan menjalani tes kebugaran. Hasilnya akan dijadikan dasar oleh Dinas Kesehatan untuk menyesuaikan proses belajar dengan kondisi fisik anak,” jelas Sekda Agus Mulyadi.
“Ini (tes kebugaran) penting agar pendidikan yang diterima benar-benar tepat sasaran dan berpihak pada kebutuhan individu,” tambahnya.
Baca Juga:Buang Sampah Sembarangan di Kabupaten Cirebon Kena Denda Rp500 Ribu, Simak Penjelasan Kepala DLH22 ASN Pemkot Cirebon Masuk Masa Pensiun, Terima SK dari Wali Kota Effendi Edo
Untuk diketahui, saat ini baru tersedia tiga kamar mandi untuk putra dan tiga untuk putri dengan jumlah siswa putra 63 orang dan siswi putri 37 orang.
“Ini salah satu catatan kami. Pembagian ruang, terutama antara siswa laki-laki dan perempuan, masih harus diperhatikan lebih lanjut. Kami akan sampaikan kepada pihak terkait agar segera dilakukan perbaikan,” tuturnya.
Terkait tenaga pengajar, saat ini terdapat 13 orang yang ditugaskan, termasuk satu guru Pendidikan Agama Islam.
Selain itu, telah hadir pula tenaga kependidikan seperti bendahara, tenaga administrasi, operator, juru masak, dan petugas kebersihan yang turut menopang operasional sekolah.
Yang menarik, Sekolah Rakyat tidak menggunakan kurikulum konvensional. Kurikulum yang diterapkan adalah Meme (multi-entry dan multi-exit).
Kurikulum ini adalah suatu pendekatan inovatif yang memungkinkan siswa masuk dan keluar pendidikan tidak secara seragam, melainkan berdasarkan kesiapan dan perkembangan masing-masing.
Pada akhir pernyataannya, Sekda Agus Mulyadi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Cirebon siap terus mendukung dan mengawal agar Sekolah Rakyat tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga tumbuh sebagai ruang belajar yang bermartabat.
Baca Juga:Hari Jadi Cirebon Ke-598, Wali Kota Apresiasi Kebersamaan Semua Pihak Bangun Kota CirebonMomen Hari Jadi Cirebon Ke-598, KDM Ingatkan soal Tata Ruang Kota hingga Pelestarian Budaya
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial untuk memastikan pemenuhan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat yang memadai,” tandas Agus Mulyadi, dikutip dari rilis resmi Pemkot Cirebon. (*)