CIREBONINSIDER.COM- Untuk mendorong geliat seni pertunjukan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai merevitalisasi ruang amfiteater dari gedung kesenian yang ada di wilayahnya.
Disbudpar Kota Cirebon ingin mengoptimalkan fungsi gedung kesenian sebagai pusat aktivitas komunitas teater lokal, dimana teater saat ini mulai kembali bangkit.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Sabtu, 12 Juli 2025, mengatakan pemanfaatan gedung kesenian tersebut merupakan upaya untuk mendorong geliat seni pertunjukan, khususnya teater, agar lebih aktif dan berkelanjutan.
Baca Juga:Buang Sampah Sembarangan di Kabupaten Cirebon Kena Denda Rp500 Ribu, Simak Penjelasan Kepala DLH22 ASN Pemkot Cirebon Masuk Masa Pensiun, Terima SK dari Wali Kota Effendi Edo
“Mulai kemarin sudah digunakan oleh beberapa sanggar untuk latihan, khususnya komunitas teater,” kata Agus Sukmanjaya dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan perbaikan awal dilakukan di bagian amfiteater, termasuk meratakan batu-batu yang rusak dan menyiapkan elemen pendukung seperti backdrop panggung.
Agus menjelaskan bahwa gedung kesenian akan diarahkan sebagai ruang utama pertunjukan teater. Namun, lanjutnya, gedung tersebut tetap terbuka untuk aktivitas kesenian lainnya.
“Kami ingin titik beratnya untuk teater, tetapi tetap terbuka untuk seni budaya lainnya,” ujar Agus Sukmanjaya.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan Selain gedung kesenian, pihaknya juga ingin memanfaatkan sejumlah ruang lain untuk mendukung ekspresi seni di Kota Cirebon.
Seperti Gedung Bundar yang difokuskan untuk kegiatan seni tradisi.
Menurutnya, pola pemanfaatan ruang sengaja dirancang agar masing-masing tempat memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi, sehingga kegiatan kesenian bisa berjalan simultan dan lebih terfasilitasi.
“Di Gedung Bundar kita arahkan untuk tradisi, tapi bisa juga dikolaborasikan. Museum untuk ekonomi kreatif, kantor Disbudpar nantinya untuk musik,” tuturnya.
Baca Juga:Momen Hari Jadi Cirebon Ke-598, KDM Ingatkan soal Tata Ruang Kota hingga Pelestarian BudayaCirebon Kota Tua Kaya Warisan Sejarah dan Budaya, IHHCH: Semestinya Miliki Museum Kota
Agus menyebutkan optimalisasi berbagai ruang tersebut dilakukan sambil menunggu proses renovasi menyeluruh terhadap gedung kesenian, yang membutuhkan anggaran besar dan proses jangka panjang.
Adapun untuk kegiatan berskala besar, menurut Agus, Disbudpar Kota Cirebon menyiapkan Lapangan Kebumen sebagai lokasi alternatif karena memiliki amfiteater terbuka dan lahan luas.
“Untuk ajang besar kita arahkan ke Kebumen, sedangkan kegiatan komunitas tetap kita dorong berjalan di ruang-ruang yang sudah ada,” katanya.