Ia menyebutkan bahwa usaha batik menjadi salah satu penggerak perekonomian daerah tersebut.
Setiap akhir pekan, lanjutnya ada puluhan sampai ratusan wisatawan yang datang ke Trusmi, untuk berwisata sembari membeli batik khas Cirebon.
“Saat ini kami mencatat Kabupaten Cirebon memiliki lebih dari 3.000 perajin dan 500 pengusaha batik yang aktif melestarikan tradisi serta keunikan produk batik, termasuk di Trusmi,” katanya.
Baca Juga:Momen Hari Jadi Cirebon Ke-598, KDM Ingatkan soal Tata Ruang Kota hingga Pelestarian BudayaRencana KDM Selamatkan BIJB Kertajati: Siap Alihkan Dana Operasi Kertajati Rp60 Miliar ke Susi Air
Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menyampaikan pihaknya mendukung upaya pemerintah daerah dalam menciptakan kawasan Trusmi yang aman dan tertib, terutama karena kawasan ini menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Cirebon.
Ia menegaskan ketertiban kawasan menjadi penting karena Trusmi sudah dikenal luas sebagai pusat batik yang memiliki potensi wisata dan ekonomi tinggi.
Namun selama ini, kata Sumarni, sejumlah aktivitas liar kerap mengganggu kenyamanan pengunjung.
“Kami ingin di Trusmi badan jalan difungsikan sesuai peruntukannya, yakni untuk lalu lintas dan kepentingan umum, bukan untuk berdagang maupun parkir sembarangan,” tuturnya. (*)