Keuangan Syariah Lebih Resilient terhadap Gejolak Ekonomi Ketimbang Konvensional, BI Ungkap Fakta Ini

keuangan syariah
Ilustrasi keuangan syariah lebih resilient terhadap gejolak ekonomi ketimbang konvensional. Foto: Istimewa.

Demikian juga dengan akumulasi nilai penerbitan sukuk yang juga ikut melonjak dari Rp48,24 triliun pada 2019 menjadi Rp121,16 triliun pada 2024, diiringi peningkatan jumlah penerbitan dari 232 seri menjadi 523 seri.

Bank sentral mencatat, tren positif ini mencerminkan daya tarik sukuk sebagai instrumen investasi syariah yang strategis, mendukung kebutuhan pendanaan jangka panjang perusahaan.

Perlu diketahui, iuntuk mendukung operasi moneter, BI memiliki beragam instrumen keuangan syariah seperti Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) yang juga berada dalam tren perkembangan positif sejak pertama kali diterbitkan.

Baca Juga:Pejabat BI: Penguatan Literasi QRIS Penting untuk Hindarkan Masyarakat dari PenipuanHarga Minyak Dunia Naik, CORE: Berdampak pada Kebijakan Moneter Global, Termasuk di Indonesia

Disebutkan dalam data BI atau Bank Indonesia, outstanding SukBI per Maret 2025 tercatat Rp64,5 triliun, meningkat signifikan dari Rp1,8 triliun pada awal penerbitan Desember 2018.

Sedangkan outstanding SUVBI per Maret 2025 tercatat 315 juta dolar AS, naik dari 129 juta dolar AS pada November 2023. (*)

0 Komentar