CIREBONINSIDER.COM– Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengunjungi keluarga korban longsor Galian C Argasunya, Kecamatan Harjamukti.
Wakil Wali Kota tampak didampingi jajaran pejabat terkait. Seperti Dinas Sosial, BPBD, Camat Harjamukti, hingga Lurah Argasunya.
Siti Farida Rosmawati melakukan kunjungan langsung ke rumah keluarga korban longsor akibat aktivitas tambang ilegal di kawasan Argasunya, pada Kamis (19/6/2025).
Baca Juga:Gandeng Forkopimda, Pemkab Cirebon Awasi Tambang Ilegal yang Masih Nekat BeroperasiUsai Gunung Kuda, Kini Galian C Argasunya Kota Cirebon Longsor, Telan 2 Korban Jiwa
Kunjungan ini merupakan bentuk empati dan kepedulian Pemerintah Kota Cirebon terhadap warga yang terdampak bencana tersebut.
Dalam suasana haru dan penuh keprihatinan, Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga korban.
“Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Kami sangat prihatin dan Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk mengusut tuntas kejadian ini,” kata Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati saat berada di lokasi.
Sebagai wujud empati, Pemerintah Kota Cirebon memberikan dukungan moril dan bantuan langsung kepada keluarga korban.
Ia mengatakan bantuan ini mencakup kebutuhan dasar serta pendampingan psikologis bagi keluarga yang mengalami trauma.
“Pemerintah Kota Cirebon hadir bukan hanya pada saat kejadian, tapi juga dalam duka masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa warga tidak merasa sendirian,” tegas Siti Farida Rosmawati.
Wakil Wali Kota juga menyinggung persoalan tambang ilegal yang selama ini menjadi masalah di kawasan Argasunya.
Baca Juga:Pemkot Cirebon Target Masuk 10 Besar MTQH Jabar 2025, Berlangsung sampai 22 JuniKDM Minta Inspektorat Periksa Kuwu Karangsari Cirebon: Etika dan Sumber Uang yang Dipakai Sawer
Menurutnya, aktivitas penambangan yang dilakukan tanpa izin tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam keselamatan warga.
“Kami sangat menyesalkan masih adanya aktivitas tambang ilegal di kawasan yang sudah dilarang,” ucapnya.
“Pemerintah akan memperketat pengawasan, dan seluruh akses akan ditutup,” kata dia.
Ia menambahkan, insiden longsor ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi semua pihak bahwa keselamatan warga adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.
“Ini bukan hanya soal aturan, tapi menyangkut nyawa warga. Jangan sampai ada korban berikutnya akibat kelalaian dan pembiaran terhadap aktivitas yang melanggar hukum,” ujarnya.
Pemerintah Kota Cirebon, lanjut Wakil Wali Kota, akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, termasuk aparat penegak hukum, untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas tambang ilegal di wilayahnya.