Cirebon Juga Punya Batik Ciwaringin, Abraham: Ini Berbeda dengan yang Lain

Batik Ciwaringin
Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon Abraham Mohamad menjelaskan tentang Batik Ciwaringin- Pemkab Cirebon.

CIREBONINSIDER.COM- Cirebon tak hanya punya Batik Mega Mendung dengan sentra kawasan Trusmi, tapi ada juga Batik Ciwaringin.

Batik Ciwaringin ini, kata Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad, berbeda dengan yang lainnya.

Nah, dalam rangka Koleksi Kajian Pengembangan Museum Pangeran Cakrabuwana, Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon baru saja menggelar Seminar Batik dan Digital Augmented Reality (AR) pada Selasa, 27 Mei 2025.

Baca Juga:Hari Jadi Cirebon Ke-598 Angkat Tema Cirebon Mayungi lan Nyumponi, Ini Makna dan Rangkaian Acaranya9 Kali Berturut-turut Pemkot Cirebon Raih WTP, Kali Ini Diterima Walikota Effendi Edo

Kegiatan yang dilaksanakan di Panggung Seni Budaya Disbudpar Kabupaten Cirebon ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan budaya dan pariwisata di Kabupaten Cirebon.

Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad menjelaskan bahwa Kabupaten Cirebon terus berupaya mengampanyekan nilai-nilai kearifan lokal di berbagai bidang, seperti fesyen, kuliner, dan destinasi wisata.

Abraham mengaku, Pemkab Cirebon terus meracik strategi agar kearifan lokal Kabupaten Cirebon bisa lebih berkembang dan dikenal di seluruh pelosok negeri.

“Salah satunya melalui Seminar Batik Ciwaringin ini. Karena batik Ciwaringin itu berbeda dengan yang lain,” ucap Abraham, dikutip dari rilis resmi yang disiarkan Diskominfo Kabupaten Cirebon.

Abraham menyebut, Batik Ciwaringin menggunakan pewarna alami. Artinya, produksi Batik Ciwaringin ramah lingkungan.

Proses pewarnaan batik asli Kabupaten Cirebon ini menggunakan ekstrak tumbuhan, seperti mahoni dan daun nila.

“Mungkin ini kelihatannya biasa saja. Tapi pewarnanya ini asli dari alam, dari tumbuh-tumbuhan,” ungkap Abraham.

Baca Juga:Wow! Pemkab Cirebon Raih WTP dari BPK RI 10 Kali Berturut-turutKota Layak Anak 2025, Pemkot Cirebon Dorong Pembangunan yang Berpihak pada Anak

Lebih lanjut, Abraham menjelaskan, Batik Ciwaringin sejatinya kerap ditampilkan di pameran-pameran di berbagai daerah.

Respons masyarakat juga sangat baik terhadap Batik Ciwaringin. “Artinya, sangat berpeluang untuk dikembangkan lagi,” terang Abraham.

“Ke depan, kita ada di event-event. Seperti kalau dapat undangan dari Pekalongan, Jogja (Yogyakarta), Bali, dan Kalimantan, nanti kita suguhkan ini (Batik Ciwaringin),” sambung Abraham.

“Waktu saya beli juga adanya di Bekasi, orang Cirebon juga di sana ikut pameran dan festival,” tuturnya.

Abraham menjelaskan, harga yang dibanderol Batik Ciwaringin tentunya sesuai dengan kualitas.

Sebab, proses yang alami menjadikannya sebagai produk khas yang otentik.

“Kita terus berupaya mengenalkan Batik Ciwaringin. Harapan saya, ke depan, tak hanya infrastruktur tapi kearifan lokalnya juga maju,” kata Abraham.

0 Komentar