Tantangan Jauh Lebih Kompleks, Ketua PCNU Kabupaten Cirebon Tegaskan Dai Saat Ini Harus Adaptif

dakwah adaptif
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie. Foto: dok pcnu kabupaten cirebon.

CIREBONINSDER.COM- Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie menegaskan dai atau pendakwah saat ini selain harus memiliki keilmuan yang dalam dan mapan, juga dituntut mampu beradaptasi dengan kondisi masyarakat serta perkembangan zaman.

Kondisi masyarakat serta perkembangan zaman sekarang sangat kontras dibanding era sebelumnya.

Teknologi dan dinamika sosial masyarakat bergerak begitu cepat, ini tentu menjadi tantangan kompleks yang harus dihadapi para dai atau pendakwah saat ini.

Baca Juga:Wow! Pemkab Cirebon Raih WTP dari BPK RI 10 Kali Berturut-turutDistan Kabupaten Cirebon Sebut Bantuan Kementan Tahun ini Naik Signifikan Hingga Capai Rp30 Miliar

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Madrasah Du’at Angkatan III, sebuah program pengkaderan dai yang digelar Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Syah Maulana, Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu 24 Mei 2025.

“Seorang dai dewasa ini tidak cukup hanya memiliki keilmuan yang dalam dan mapan, melainkan juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat serta perkembangan zaman,” katanya.

Lebih jauh Aziz menjelaskan, kunci utama yang penting untuk dikuasai pendakwah di era sekarang adalah harus memiliki kemampuan adaptif.

Dengan kemampuan ini seorang dai lebih mudah diterima di tengah masyarakat.

Pendakwah yang masih kaku dengan kondisi sosial yang terus berubah dinamis, apalagi tidak menguasai alat komunikasi canggih yang ada, cenderung bakal tertinggal dan pesan keagamaan yang disampaikannya kurang efektif.

“Dai saat ini harus mampu menampilkan dakwah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat kekinian,” ujar Kiai Aziz.

Baca Juga:9 Desa di Kecamatan Kapetakan Gelar Musdesus Serentak Pembentukan Kopdes Merah PutihBulog Cirebon Jadi Penyumbang Serapan Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ia mengungkapkan bahwa banyak dai dari kalangan Nahdliyin yang secara keilmuan sangat mendalam, namun karena kuang adaptif pada akhirnya mereka tidak lagi mendapat tempat di masyarakat.

Kiai Aziz lebih jauh membeberkan bahwa dakwah masa kini erat kaitannya dengan penguasaan media sosial.

Saat ini media sosial benar-benar telah menjadi sarana utama dakwah kepada publik dengan jangkauan yang lebih luas.

“Seorang dai harus paham bagaimana menggunakan media sosial, karena melalui akun-akun tersebut, pesan dakwahnya bisa menjangkau ribuan orang dari berbagai daerah,” katanya.

0 Komentar