Bulog Cirebon Jadi Penyumbang Serapan Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah

beras
Ilustrasi beras hasil penyerapan Bulog Cirebon. Foto: Istimewa.

CIREBONINSIDER.COM- Bulog Cabang Cirebon tercatat sebagai penyumbang terbesar secara nasional dan tertinggi sepanjang sejarah karena berhasil merealisasikan penyerapan setara beras sebanyak 112.753 ton.

Data tersebut seperti disampaikan oleh Pemimpin Wilayah Bulog Jabar Mohamad Alexander.

Mohamad Alexander menyampaikan hal itu berdasar data penyerapan gabah beras petani hingga 21 Mei 2025.

Baca Juga:Zulkifli Sebut Modal Awal Koperasi Desa Merah Putih Rp3 Miliar Tenor 6 TahunBI Cirebon Beri Pendampingan UMKM Produk Kopi Gunung Ciremai, Target 2026 Tembus Ekspor

Alexander menambahkan, pencapaian Bulog Cabang Cirebon saat ini sekaligus menunjukkan besarnya potensi Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional.

“Data penyerapan gabah beras petani hingga 21 Mei 2025 mencatat, pencapaian kinerja Bulog Cabang Cirebon telah mencapai 112.753 ton,” terang Muhamad Alexander.

“Jumlah tersebut pun menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah,” sambung Muhamad Alexander di Bandung, Kamis, 22 Mei 2025, dikutip Cirebon Insider dari Antara.

Keberhasilan ini, masih menurut Alexander, tidak lepas dari strategi kolaboratif yang diterapkan Bulog bersama berbagai pihak.

Misalnya, aksi kolaborasi bersama TNI, pemerintah daerah, dinas pertanian, dan para mitra tani.

“Bulog membentuk 25 Tim Jemput Gabah yang setiap hari turun langsung ke titik panen untuk menjemput hasil panen dan melakukan pembayaran di tempat,” kata Muhamad Alexander.

Lebih lanjut Alexander mengungkapkan, selain Cirebon, ada dua kantor cabang lain yang masih di bawah naungan Bulog Jabar juga masuk dalam lima besar penyerapan gabah nasional.

Baca Juga:Luncurkan Program Desa Sehat, Bupati Cirebon: Jangan Bakung Lor Saja, Harus Berkembang ke Semua DesaOJK Ingatkan Perusahaan Layanan Pinjol Waspadai Risiko Galbay akibat Maraknya PHK

Kedua cabang Bulog tersebut yakni Bulog Cabang Indramayu dan Bulog Cabang Karawang.

“Dari lima besar nasional, tiga di antaranya berasal dari Jawa Barat. Ini membuktikan efektivitas strategi penyerapan yang kami jalankan,” kata Alexander.

Lebih rinci Muhamad Alexander menjelaskan bahwa Bulog Cabang Indramayu berada di posisi kedua dengan serapan 95.672 ton.

Sementara Bulog Cabang Karawang menempati posisi keempat dengan 77.581 ton.

Dari delapan kantor cabang yang berada di bawah koordinasi Bulog Jawa Barat, Muhamad Alexander menyebutkan telah menyerap 389.527 ton gabah, atau 70,74 persen dari target 550.674 ton yang ditetapkan hingga akhir Mei.

“Sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional, Jawa Barat memang memiliki potensi serapan gabah yang cukup besar,” katanya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan penyerapan gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

0 Komentar