CIREBONINSIDER.COM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, akan terus memberi pendampingan terhadap dua pelaku UMKM produk kopi Gunung Ciremai, binaannya. Ditargetkan, pada 2026 mampu menembus pasar ekspor.
Melalui pendampingan tersebut, menurut Kepala KPw BI Cirebon Jajang Hermawan, pihaknya ingin memastikan produk kopi Gunung Ciremai yang dikembangkan dua UMKM binaannya memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi di pasar global.
Jajang menambahkan bahwa produk kopi dari kedua UMKM tersebut telah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis (IG), serta memiliki cita rasa khas pegunungan Ciremai serta Cakrabuana.
Baca Juga:Lucky Hakim Pastikan Rekrutmen Tenaga Kerja Pabrik Sepatu di Krangkeng Indramayu Prioritaskan Warga LokalCara Mudah Dapatkan Pinjaman KUR BRI 2025 via Online, Bisa Ajukan Hingga 500 Juta
“Bukan hanya unggul secara lokal, tapi juga siap ekspor dari sisi kualitas, kuantitas, dan tata kelola,” katanya.
Dalam keterangannya di Cirebon, Senin, 19 Mei 2025, Jajang mengatakan, kedua UMKM itu berada di bawah naungan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Buana Ciremai, yang menghimpun petani dan pelaku usaha kopi dari wilayah Kuningan maupun Majalengka.
Lebih jauh Jajang menjelaskan bahwa selama lebih dari dua tahun, BI Cirebon memberikan pendampingan menyeluruh kepada pelaku UMKM tersebut. Mulai dari praktik budi daya, pengolahan pascapanen, peningkatan mutu, pengemasan produk, hingga fasilitasi promosi dan sertifikasi IG.
Adapun langkah konkret BI dalam pendampingan pengembangan produk kopi Gunung Ciremai telah ditunjukkan melalui partisipasi UMKM binaan dalam ajang World of Coffee Jakarta 2025.
Dari kegiatan tersebut kemudian dua pelaku usaha kopi dari MPIG Buana Ciremai berhasil menarik minat lebih dari 20 calon pembeli luar negeri.
“Kehadiran mereka di ajang internasional itu jadi bukti bahwa kopi Gunung Ciremai punya daya saing. Ini menjadi awal yang penting menuju ekspor,” ujarnya.
Dalam catatan BI, komoditas kopi dari lereng Gunung Ciremai jika dikembangkan secara konsisten, maka akan memiliki potensi transaksi ekspor tahunan sebesar Rp5-Rp8 miliar.
Baca Juga:Zulkifli Sebut Modal Awal Koperasi Desa Merah Putih Rp3 Miliar Tenor 6 TahunLuis Mila CLBK Lagi dengan Klub Liga 1, Dikabarkan Deal Latih Bali United Musim Depan
Karena itu, lanjut Jajang, penguatan kapasitas UMKM di sektor kopi akan terus menjadi fokus BI Cirebon dalam menciptakan ekosistem ekspor yang berkelanjutan.
Kesuksesan dua UMKM kopi ini, imbuhnya, diharapkan bisa jadi pemicu pelaku usaha kecil lainnya untuk mengembangkan produk lokal unggulan.