CIREBONINSIDER.COM-Kementerian sosial menyebutkan pihaknya telah menemukan lokasi yang bisa dijadikan tempat awal pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf telah mengunjungi lokasi tersebut. Menurutnya lokasi itu sangat tepat dan efektif untuk dimanfaatkan sebagai tempat Sekolah Rakyat.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Rabu. Ia sangat bersyukur karena pihaknya berhasil menemukan aset bagus yakni wisma haji, yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kabupaten Indramayu.
Baca Juga:Bupati Indramayu Buka Seleksi Direksi PT BWI, Ajak Kembangkan Perusahaan Daerah445 Jamaah Haji asal Indramayu Menuju Tanah Suci, Dilepas Bupati Lucky Hakim
“Alhamdulillah, kita menemukan aset yang luar biasa ya, bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini,” kata Mensos dikutip Cirebon Insider dari Antara.
Lebih lanjut Saifullah mengatakan bahwa sebelum digunakan, gedung Wisma Haji itu terlebih dahulu direvitalisasi. Pihaknya akan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum untuk merenovasi gedung tersebut.
“Sekarang kita akan mencoba meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera bisa mensurvei tempat ini. Lalu nanti dihitung (biaya) renovasinya, mudah-mudahan bulan depan sudah bisa dimulai renovasi,” imbuhnya.
Berbarengan proses renovasi, nantinya tim Satgas Sekolah Rakyat yang terdiri atas berbagai kementerian/lembaga akan melakukan rekrutmen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga siswa.
“Nanti yang melakukan rekrutmen itu terdiri atas berbagai lembaga. Satu, Kementerian Sosial; dua, Kementerian Dikdasmen, tiga, nanti ada juga dari Pak Bupati atau Pemerintah Daerah. Ada dari BPS, kemudian tentu nanti dibantu Pak Bupati oleh Dinsos daerah sama (ketua) RT, RW, lurah, Kades, dan camat setempat,” ujar Saefullah.
Adapun mengenai perekrutan calon siswa untuk Sekolah Rakyat ini, kata Saifullah- diprioritaskan bagi warga Indramayu yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Kebijakan itu menurut mensos sesuai arahan presiden, di mana sekolahan ini menggunakan konsep asrama atau boarding school. Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan.
Baca Juga:Kasus HIV/AIDS Tinggi, Bupati Majalengka Eman Suherman Luncurkan Program Lajur PesatBelum Jalankan Program Barak Militer bagi Pelajar Bermasalah, Bupati Cirebon Ungkap Ini
“Sebagaimana arahan presiden, makanya yang bisa sekolah di sini adalah mereka yang masuk dalam statistik, istilahnya itu miskin ekstrem atau miskin. Jadi ini semua dalam rangka untuk memperluas akses pendidikan, terutama buat keluarga miskin,” kata Mensos.