KUNINGAN, CirebonInsider.com– Kabupaten Kuningan terpilih menjadi lokasi peluncuran pilot program linieritas pengentasan kemiskinan oleh Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP Taskin RI).
Peluncuran program tersebut dilakukan pada Senin 21 April 2025 yang langsung dikunjungi oleh Ketua BP Taskin RI, Budiman Sudjatmiko.
Peluncuran program ini merupakan tindak lanjut dari audiensi sebelumnya antara Bupati Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar dan BP Taskin RI Budiman Sudjatmiko.
Baca Juga:Beri Arahan pada Pelatihan Aplikasi Siskeudes, Bupati Kuningan: Pengelolaan Keuangan Desa Harus Semakin Sehat93 Unit Rumah untuk Nelayan Terdampak Rob Eretan, Bupati Indramayu: Kami Ingin Warga Tinggal di Tempat Aman
Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Kuningan masih berada pada peringkat kedua termiskin di Jawa Barat, sehingga perlu dukungan program strategis dari pemerintah pusat.
Ketua BP Taskin RI, Budiman Sudjatmiko, mengatakan Kuningan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan industri.
“Kuningan ini agraris, tapi potensinya bisa naik kelas menjadi industri pertanian berbasis kerakyatan,” katanya saat berdialog dengan masyarakat di Desa/Kecamatan Cimahi.
“BP Taskin akan terus menyambangi daerah-daerah miskin untuk mengenali langsung persoalannya, sekaligus menggali potensi lokal yang bisa dikembangkan untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Dalam kunjungannya ke Desa/Kecamatan Cimahi di sini melihat masih banyak masyarakat hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
Mereka juga butuh sentuhan perhatian dari pemerintah, dan akses yang lebih baik ke layanan dasar dan teknologi.
Budiman menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya fokus pada sektor pertanian.
Baca Juga:Napak Tilas Hari Jadi Ke-543 Kabupaten Cirebon, Bupati Imron: Jangan Lupakan SejarahIni Dana yang Disiapkan Pemkot Cirebon untuk Infrastruktur Jalan di 2025, Perbaikan Mana Saja? Simak di Sini
“Kita juga akan mendorong dari sisi pendidikan, kesehatan, serta penguatan ekonomi rakyat seperti UMKM dan industri rumah tangga. Semua harus saling mendukung,” ujarnya, di laman resmi Pemkab Kuningan.
Bahkan pada kesempatan itu, BP Taskin turut mendemonstrasikan pemanfaatan teknologi drone pertanian.
Drone ini merupakan inovasi BP Taskin yang dapat membantu petani dalam menyemprot pupuk dan insektisida, sekaligus menghemat waktu dan biaya produksi.
“Ini bagian dari strategi menjadikan masyarakat petani lebih mandiri, efisien, dan sejahtera,” katanya.
Sementara Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyampaikan, kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Kabupaten Kuningan.
Meski mengalami penurunan dari 12,78 persen di tahun 2022 menjadi 11,88 persen pada tahun 2024, angka ini masih relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Jawa Barat (7,46 persen) maupun nasional (8,57 persen).