Driver Ojol Cirebon Gelar Unjuk Rasa, Kecewa Tak Ditemui Kepala Daerah maupun Anggota DPRD

aksi demo
Para driver ojol Cirebon menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa 15 April 2025. Foto: Cirebon Insider.

CIREBONINSIDER.COM- Ribuan driver ojek online (ojol) Cirebon menggelar aksi demo pada Selasa, 15 April 2025.

Pada aksi demo tersebut, para driver ojol kecewa karena tak ditemui oleh kepala daerah, baik wali kota maupun bupati serta anggota DPRD.

Perlu diketahui, aksi demo para driver ojol ini digelar di Kota Cirebon, lalu dilanjutkan dengan mendatangi kantor Bupati Cirebon di Sumber.

Baca Juga:Pemkot Cirebon Luncurkan Program Kota Cirebon Eman Ning Mimi, Tujuannya Apa? Simak PenjelasannyaPerbaikan Tiga Ruas Jalan di Cirebon Timur pada Agustus 2025, Titik Mana Saja? Ini Penjelasan Sekda Hilmy

Di Kota Cirebon, aksi demo para driver ojol itu dimulai dari Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon.

Massa sempat menggelar aksi di depan salah satu kantor aplikator, kemudian bergeser menuju kantor Balai Kota Cirebon di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Di sana, massa hanya ditemui oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Andi Armawan.

Massa sempat memaksa untuk masuk bagian dalam Balai Kota Cirebon namun diadang ratusan petugas yang berjaga-jaga di lokasi itu.

Tryas Mohammad Purnawarman selaku koordinator aksi mengatakan pihaknya kecewa karena tak ditemui oleh wali kota maupun anggota DPRD Kota Cirebon.

“Kami sangat kecewa. Dan kami akan datang kembali minggu depan dengan jumlah massa yang cukup besar,” kata Tryas Mohammad Purnawarman kepada wartawan di lokasi demo.

“Jangan salahkan kami ketika minggu depan kita akan lebih ekstrem daripada ini,” sambung Tryas Mohammad Purnawarman.

Baca Juga:Menteri PANRB Paparkan 4 Prinsip Penyelesaian Tenaga Honorer, Apa Saja?Persib vs Bali United: Del Pino Absen, Coach Bojan Hodak Tetap Tenang

Masih pada kesempatan tersebut, Tryas Mohammad Purnawarman mengatakan pihaknya menyampaikan sejumlah tuntutan.

Salah satunya adalah menuntut pihak aplikator menghapus potongan 20 persen.

“Jadi tuntutan kami adalah hapus potongan 20 persen menjadi 10 persen,” ucap Tryas Mohammad Purnawarman.

Ia menambahkan, selama ini aplikator hanya menyediakan jasa aplikasi, sedangkan semua beban ditanggung oleh para driver online.

Tuntutan kedua, sambung Tryas Mohammad Purnawarman, adalah hapus Grab Bike Hemat yang berbayar karena sudah melanggar Permenhub yang telah mengatur batas minimum tarif yaitu Rp8 ribu.

Selain itu, mereka juga mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat peraturan daerah yang dapat mensejahterakan driver online di Jawa Timur, khususnya di wilayah Cirebon.

“Semoga di era pemerintahan Kang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat bisa menjadi bapak kami para ojol di Jawa Barat. Tolong dengarkan kami Pak,” ucap Tryas Mohammad Purnawarman.

0 Komentar