JAKARTA, CIREBONINSIDER.COM– Menjelang pelaksanaan Haji 2025, Arab Saudi menyetujui permintaan pemerintah Indonesia terkait penambahan kuota petugas haji.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama Nasaruddin Umar memang meminta tambahan kuota petugas haji ke pemerintah Arab Saudi.
Dan, upaya Menteri Agama Nasaruddin Umar tersebut berbuah hasil. Permintaan itu sudah disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi.
Baca Juga:Pemkot Cirebon Luncurkan Program Kota Cirebon Eman Ning Mimi, Tujuannya Apa? Simak Penjelasannya6 Laga Sisa Persib Sangat Penting untuk Juarai BRI Liga 1 2024/2025, Terdekat Hadapi Bali United
“Alhamdulillah, permintaan kita sudah dipenuhi Arab Saudi. Tambahan kuota petugas haji sudah masuk e Hajj,” kata Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu, 13 April 2025.
“Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi atas perkenannya memberikan tambahan kuota petugas haji Indonesia,” sambung Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Seperti diketahui, Indonesia awalnya menerima alokasi kuota petugas haji sebesar 1% dari total kuota jemaah haji (221.000). Jumlahnya sebanyak 2.210.
“Kita dapat alokasi tambahan sebesar 1% lagi, atau 2.210. Ini akan kita optimalkan untuk memberikan layanan terbaik ke jemaah haji,” sebut Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Sejak awal, kata Menag, Kemenag menyampaikan ke Arab Saudi bahwa tambahan petugas ini sangat penting.
Sebab, mereka juga akan memberikan layanan dan membantu jemaah.
Hal itu akan ikut membantu petugas Saudi dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.
“Secara psikologis, ini juga akan memudahkan jemaah karena tidak terkendala masalah komunikasi dan perbedaan budaya,” ujar Menag, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.
Baca Juga:Kejar Target 2.000 Pemula Rekam KTP, Disdukcapil Kota Cirebon Buka Layanan Akhir PekanPerbaikan Tiga Ruas Jalan di Cirebon Timur pada Agustus 2025, Titik Mana Saja? Ini Penjelasan Sekda Hilmy
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menambahkan, pihaknya akan segera mendistribusikan tambahan kuota petugas haji ini pada pos-pos layanan yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, sementara ini, petugas yang menyertai jemaah dalam penerbangan (kelompok terbang atau kloter) baru teralokasikan tiga orang per kloter. Padahal biasanya lima orang.
“Petugas kloter tentu akan kita tambah. Demikian juga untuk petugas non kloter, baik untuk layanan bimbingan ibadah, akomodasi, konsumsi, transportasi di Arab Saudi, dan layanan lainnya,” jelas Hilman yang saat ini sedang berada di Arab Saudi.
Saat ini, lanjut Hilman, pihaknya sudah mengumumkan hasil seleksi petugas berdasarkan kuota awal. Untuk proses bimbingan teknis (bimtek) bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aeab Saudi akan dilakukan dari 14 – 20 April 2025.