INDRAMAYUINSIDER.COM- Sebagai upaya mendukung Indonesia Emas 2045, Pemkab Indramayu gencarkan aksi turunkan stunting.
Salah satu upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Indramayu mengadakan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada Jumat (4/10/2024).
Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Indramayu Aep Surahman yang juga Ketua TPPS Indramayu.
Baca Juga:Kuliner Bebek Asap Gentong dari Indramayu yang Lagi Viral: Ada Hubungannya dengan BeijingMakin Mudah, Warga Indramayu Berobat Cukup Gunakan KTP
Dalam arahannya, Aep Surahman mengatakan penanganan stunting harus mencakup semua tahapan mulai dari pra-nikah hingga pembinaan anak pasca-kelahiran.
Aep menekankan, pentingnya pendataan yang akurat untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam mengidentifikasi anak yang terindikasi stunting.
Ia menjelaskan, Kabupaten Indramayu saat ini masih berada di angka prevalensi stunting 18,4%, lebih tinggi dari target nasional 14%.
“Meski angka prevalensi menurun dari tahun 2019 yang sebesar 29,1%, masih diperlukan upaya keras untuk mencapai target,” kata Sekda Aep Surahman.
Pemerintah juga menginstruksikan agar seluruh kecamatan di Indramayu menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak yang terindikasi stunting dengan lebih efektif lagi.
“Program ini merupakan bagian dari upaya membangun generasi yang sehat dan cerdas dan bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Aep, dikutip dari laman resmi Pemkab Indramayu.
Aep Surahman menegaskan Pemkab Indramayu akan terus bergerak dalam penanganan stunting di seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Baca Juga:Sekda Kabupaten Cirebon: Kolaborasi Penyelenggara Pemilu akan Mencegah Potensi Sengketa Pilkada 2024Hadiri Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon, Wiranto: Banyak Hal yang Bisa Kita Pelajari
“Pemerintah menginstruksikan agar seluruh kecamatan di Indramayu menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak yang terindikasi stunting dengan lebih efektif lagi,” terang Aep Surahman, dalam kesempatan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua TPPS Iin Indrayati menambahkan bahwa terdapat 2.238 anak di Indramayu yang terindikasi stunting.
Upaya penurunan stunting belum maksimal meskipun Kabupaten Indramayu memiliki kekayaan lokal.
Menurutnya, pemberian makanan tambahan yang sering kurang tepat sasaran dan meminta upaya yang lebih fokus untuk memperbaiki situasi ini.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang sudah diambil dalam percepatan penurunan stunting,” katanya, dalam kesempatan yang sama.
“Saya yakin bahwa New Zero Stunting bisa tercapai jika semua pihak bekerja dengan akurat,” sambung Iin Indrayati
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Wawan Ridwan menegaskan pentingnya intervensi sebelum dan sesudah kelahiran.