KUNINGAN, CIREBONINSIDER.COM– Pemkab Kuningan memastikan informasi mengenai pengobatan tradisional menghadirkan Ida Dayak adalah hoax.
Masyarakat Kabupaten Kuningan pun diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar terkait pengobatan tradisional yang diklaim akan dilakukan oleh Ida Dayak.
Sebelumnya, beredar informasi secara luas di media sosial menyebutkan bahwa Ida Dayak akan menggelar pengobatan di Kabupaten Kuningan.
Baca Juga:Persib Imbang dengan Dewa United, Bojan Hodak: Mengecewakan, tapi Ini Hasil yang AdilPresiden Jokowi Lantik 3 Menteri, 1 Wamen, dan 3 Kepala Lembaga Pemerintah
Lokasi pengobatan tradisional oleh Ida Dayak ini disebutkan di GOR Ewangga Kuningan pada tanggal 21 Agustus 2024.
Pemkab Kuningan pun menegaskan informasi tersebut tidak benar.
Hal ini seperti disampaikan oleh Kabid IKP, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, Anwar Nasihin.
Dalam keterangan resminya, Anwar Nasihin menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada permintaan peminjaman GOR Ewangga Kuningan dari pihak yang mengatasnamakan Ida Dayak.
Artinya, sambung Anwar Nasihin, kabar adanya pengobatan tradisional oleh Ida Dayak di GOR Ewangga itu tidaklah benar atau hoax atau informasi palsu.
“Informasi yang beredar bahwa Ida Dayak akan mengadakan pengobatan di Gor Ewangga Kuningan adalah hoax setelah mengecek langsung ke lokasi,” tegas Anwar Nasihin.
Masih kata Anwar Nasihin, dari postingan akun sosmed tiktok Ida Dayak dengan pengikut sebanyak 2,1 juta, manager Ida Dayak menjelaskan bahwa Ida Dayak sudah tidak lagi melakukan pengobatan.
“Artinya, informasi bahwa akan ada pengobatan tradisional oleh Ida Dayak di GOR Ewangga adalah hoax,” terang Anwar Nasihin.
Baca Juga:Resmi, PKB Usung Siti Farida Rosmawati di Pilkada Kota CirebonSetelah Zalnando dan Reky Rahayu, Persib Juga Pinjamkan Abdul Aziz
Lebih lanjut, Anwar Nasihin juga menegaskan bahwa pihak pengelola GOr Ewangga Kuningan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi yang tidak benar tersebut.
Terutama yang berpotensi menipu masyarakat dengan meminta sejumlah uang untuk pendaftaran antrian pengobatan.
Anwar Nasihin mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial.
“Masyarakat diharapkan melakukan check and balance terhadap setiap informasi yang diterima, terutama yang berasal dari media sosial,” pintanya.
“Jangan mudah terpengaruh oleh kabar yang belum tentu benar,” tambah Anwar Nasihin, dikutip dari laman resmi Pemkab Kuningan.