Hal lain yang penting diperhatikan juga adalah masalah harga. Perlu diingat jangan mudah tergiur dengan harga murah, dan lakukan terus pemantauan dengan menanyakan pada anak usai dititipkan.
Namun, jika anak yang dititipkan belum dapat berbicara, orang tua bisa melihatnya melalui perubahan fisik ataupun perilaku dari anak yang dititipkannya.
“Kita bisa observasi apakah anak jadi takut masuk ke daycare, anak meringis, atau anak pulang akhirnya jadi kurang semangat, sensitif, sering nangis. Itu juga perlu kita observasi untuk mendeteksi sejauh mana anak kita merasakan kenyamanan atau ketidaknyamanan ketika di daycare,” kata Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani tersebut.
Baca Juga:Haul Kyai Sinur Hariri Ke-40 dan Sesepuh Desa Dukuh, Semaan Alquran 30 Juz, Tahlil hingga Doa BersamaGolkar Dukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar, RK OTW JakartaÂ
Sani menambahkan, meskipun hal itu tidak mudah, tapi bisa dilakukan seiring berjalannya waktu. Orang tua juga perlu selektif dalam memilih daycare untuk menitipkan anaknya.
Sebagai informasi terkait kasus daycare yang terjadi baru-baru ini, pihak Kepolisian Resor Metro Depok melakukan penangkapan terhadap pemilik penitipan anak atau daycare berinisial MI yangberlokasi di Jalan Alternatif Cibubur Kav. Ruko DDN, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Pemilik daycare tersebut telah dilaporkan dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berinisial MK (2) hingga mengalami trauma serta luka memar.***